Muadz bin Jabal atau biasa disebut sebagai Abu Abdirahman, beliau termasuk dalam  golongan bangsawan yang taat kepada Allah, berbadan tinggi, cakep, putih bersih,  besar kelopak matanya, putih mengkilat giginya, berambut pendek lagi keriting,  berbudi bahasa dan manis tuturnya serta cerdas dan cemerlang otaknya. Beliau  termasuk dalam kelompok Anshar As-Sabiqunal Awwalun (yang pertama masuk islam).  Beliau masuk islam umur 18 tahun dan sudah ikut perang Badar pada umur 20 tahun.  
Beliau merupakan seorang sahabat nabi yang memiliki banyak keutamaan,  beliau termasuk salah satu yang orang yang mengumpulkan Al-Qur'an di masa  Rasulullah, salah satu yang pernah memberi fatwa di zaman Nabi. Beliau merupakan  hamba shalih yang tunduk kepada Allah dan menyeru kepada manusia. Rasulullah  pernah mengutusnya dakwah ke Yaman. Beliau juga termasuk Immamu Fuqaha, pemimpin  para fakih, kanzul Ulama gudangnya Ilmu. Seorang pemuda yang penyabar, dermawan,  murah hati, lapang dada, dan tingi budi pekertinya. 
Tentang ilmunya Umar  bin Khatab pernah berkata, Barangsiapa yang ingin bertanyaa tentang Al-Qur'an  hendaknya ia datang kepada Ubay bin Kaab, dan barang siapa yang ingin tanya  tentang hukum halal dan haram, hendaknya ia datang kepada Mu'adz bin Jabal. Dan  barang siapa yang ingin bertanya tentang harta hendaknya ia datang kepadaku.  Sesungguhnya Allah menjadikanku tukang penyimpan (baitulmal).  
Demikianlah memang Muadz bin Jabal merupakan orang yang diketahui paling  paham halal haram, dan beliau sering dimintai untuk berfatwa. Sebagaimana  dikatakan oleh Syakr bin Hausyab, Bila para sahabat Rasulullah berbicara dan  diantaranya ada Mu'adz bin Jabal, maka mereka akan minta pendapat kepada Mu'adz  disebabkan kewibawaannya. 
Kecermelangan otak Mu'adz diakui oleh banyak  orang, Kecemerlangan inilah yang menjadikan Rasulullah memuji Mu'adz, Rasulullah  bersabda, 
Umatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah  Mu'adz bin jabal. 
Mu'adz adalah pemimpin ulama yang paling depan.  
Kematian Mu'adz bin Jabal akibat terkena serangan penyakit tha'un, yaitu  penyakit kusta pada jari telunjuknya. Beliau terkena penyakit ini justru bahagia  bahkan mendo'akan agar seluruh keluarganya mendapat penyakit ini, beliau  berkata, Ya Allah, jadikanlah bagian keluarga Mu'adz yang banyak (dari penyakit  tha'un tersebut). Akhirnya dua putrinya meninggal dan dikuburkan dalam satu  lahat. Kemudian putranya Abdurrahman juga tertimpa tha'un juga. Keluarga Mu'adz  akhirnya meninggal semua dan pada pekan tersebut juga Mu'adz meninggal.  
Kenapa Mu'adz bisa seperti itu ? Karena beliau pernah mendengar dari  riwayat Rasulullah bahwa penyakit tha'un sesungguhnya adalah rahmat dari Allah  dan do'a Nabi serta wafatnya orang-orang shalih sebelumnya. Beginilah tanda  keikhlasan manusia terbaik umamt ini. 
Usia meninggalnya Mu'adz 33 tahun,  atau ada yang mengatakan 34 usia yang masih sangat muda pada tahun 18 Hijriyah  pada pemerintahan Umar bin Khatab. 
(Sumber : As-Sunnah edisi  24/II/1416-1995; Hal.68) 

Posting Komentar
hampir semua postingan ini merupakan hasil copy paste dari blog lain. namun kami sertakan link rujukan asli tulisan tersebut. jika ada yang keberatan mohon konfirmasinya. kami akan segera menghapus postingan tersebut