TENTANG ADMIN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Berikut ini Biodata singkatku, semoga setelah membacanya ada teman seperjuanganku bisa kembali mengenang masa-masa bersama dahulu.

Nama                    : Bustanul Arifudin
Tempat lahir          : Boyolali
Tanggal Lahir         : 27 Nopember 1982
Pernah sekolah di
SD                        : MI AL-MA’ARIF desa Gunung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
SMP                     : MTsS AL-MA’ARIF desa Gunung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali
SMA                     : MAN 1 SURAKARTA dekat kuburan BONOLOYO

Pernah dalam waktu yang pendek menjadi santri di Ma’had AL-IRSYA AL-ISLAMIYYAH Desa Butuh Tengaran Salatiga Semarang Jawa Tengah.

Setelah dari Ma’had ditugaskan untuk berbagi ilmu di pelosok tanah air, tepatnya di Kota Sorong Propinsi Papua Barat.

Tempat yang pertama kali di tuju adalah SD AL-IRSYAD Kota Sorong yang bertempat di Kompleks Perumnas Jl. Baronang Km 10 Kota Sorong.

Setelah lebih dari 2 tahun mengajar di sekolah tersebut, kemudian saya ditempatkan di SD AL JIHAD Kota Sorong yang bertempat di Jl. Ahmad Yani Klademak Kota Sorong.

Mengajar sambil merangkap jabatan sebagai Tata Usaha, sebuah pekerjaan yang cukup menyita waktu. Kesibukan lainya adalah sebagai admin di www.sdaljihad.wordpress.com dan www.abu-uswah.blogspot.com. Buat teman yang sempat baca Biodata ini diharapkan untuk mampir barang sejenak.

Yang hobi dengan jejaring sosial, aku punya akun facebook di http://www.facebook.com/abuammar.alatsari dan twitter di https://twitter.com/bustanulaljihad halaman yang ku kelola yaitu : http://www.facebook.com/pages/ABU-Uswah/398281213553210 sama http://www.facebook.com/pages/SD-ALJIHAD/147597745324042 jangan sungkan tuk gabung ya.

Oya saya Alhamdulillah udah menikah, dan sekarang dikaruniai seorang anak semoga bisa terus bertambah. Aamiin
 

Sedekah Yang Salah Alamat

عَنْ أَبِي هُريْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ الله صَلأّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَا لَ رَجُلٌ لَأَتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِيْ يَدِسَارِقٍ فَأَصْبَحُوْا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ عَلَئ سَارِقٍ فَقَا لَ اللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ لَأَ تَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَافِيْ يَدَيْ زَانِيَةٍفَأَصْبَحُوا يَتَحَدَّثُونَ تُصُدِّقَ اللَّيْلَةَ عَلَئزَانِيَةٍ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَئ زَانِيَةٍ لَأَتَصَّدَقَنَّ بِصَدَقَةٍ فَخَرَجَ بِصَدَقَتِهِ فَوَضَعَهَا فِيْ يَدَيْ غَنِيٍّ فَأَ صْبَحُوْا يَتَحَدَّثُونَتُصُدِّقَ عَلَئ غَنِيٍّ فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَئ سَارِقٍ وَعَلَئ زَانِيَةٍ وَعَلَئ غَنِيٍّ فَأُتِيَ فَقِيْلَ لَهُ أَمَّاصَدَقَتُكَ عَلَئ سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعِفَّ عَنْ سَرِقَتِهِ وَأَمَّا الزَّانِيَةُ فَلَعَلَّهَا أَنْ تَسْتَعِفَّ عَنْ زِنَاهَا وَأَمَّا الْغَنِيُّ فَلَعَلَّهُ يَعْتَبِرُ فَيُنْفِقُ مِمَّا أَتَاهُ اللَّه

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Ada seseorang berkata: ‘Sungguh saya akan bersedeh’ maka orang itu keluar membawa sedekahnya, tetapi ia meletakkannya di tangan pencuri. Keesokan harinya orang-orang mengatakan: “Tadi malam kamu bersedekah kepada seorang pencuri. Maka orang itu berkata: ‘Ya Allah segala puji bagi-Mu,sungguh saya akan bersedekah.’Kemudian orang itu keluar membawa sedekahnya, tetapi ia meletakkannya di tangan orang pelacur. Keesokan harinya orang-orang mengatakan: ‘Tadi malm kamu bersedekah kepada seorang pelacur.’Maka orang itu berkata: ‘Ya Allah segala puji bagi-Mu, (saya bersedekah) kepada seorang pelacur? Sungguh saya akan bersedekah. ‘Kemudian orang itu keluar membawa sedekahnya, tetapi ia meletakkannya di tangan orang yang kaya. Keesokan harinya orang-orang berkata: ‘Tadi malam kamu bersedekah kepada seorang yang kaya. ‘Maka orang itu berkata: ‘Ya Allah segala puji bagi-Mu. (saya bersedekah) kepada pencuri, orang kaya dan pelacur. ‘Maka ia di datangi (oleh utusan Allah) dan di katakan kepadanya: ‘Adapun sedekahmu kepada pencuri, mudah-mudahan membuatnya berhenti, tidak mencuri lagi. Adapun sedekahmu kepada pelacur semoga membuatnya berhenti berzina. Sedangkan sedekahmu kepada orang kaya mudah-mudahan ia mau mengambil pelajaran hingga mau berinfaq dari harta yang telah Allah karuniakan kepadanya.’”(Muttafaqun ‘alaih)

#Penjelasan Hadis

Hadis Abu Hurairah ini menerangkan kisah seorang laki-laki yang keluar untuk bersedekah. Dan yang sudah maklum bahwa sedekah itu di berikan kepada orang yang fakir dan miskin. Adapun sedekah orang ini jatuh ke tangan si pencuri. Maka keesokan harinya orang-orang mengatakan: “Tadi malam kamu bersedekah kepada pencuri. “Sementara pencuri itu seharusnya di hukum, bukannya di beri dan di kembangkan hartanya. Maka orang yang bersedekah ini mengatakan: “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).” Ia memuji Allah karena Allah swt adalh yang Maha Terpuji bagaimanapun keadaannya. Termasuk dari petunjuk Nabi saw apabila beliau mendapatkan sesuatu yang membuatnya senang, beliau mengucapkannya:

الْحَمْدُ لِلَّهِ تَتِمُّ بِنِعْمَتِهِ الصَّالِحَاتُ
 
“Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya menjadi sempurna segala kebaikan.” (HR. Al Hakim, silahkan melihat Shahihul Jami’ no.4640)

Apabila beliau mendapatkn selainnya (tertimpa keburukan), maka beliau mengatakan:
“Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.”(telah lalu tahrijnya)

Ini merupakan petunjuk Nabi saw. Adapun yang dikatakan sebagian orang: “Segala puji bagi Allah Dzat yang selain-Nya tidak dipuji atas sesuatu yang dibenci,” maka ini merupakan ungkapan yang tidak layak untuk dikatakan, karena kalimat “atas sesuatu yang dibenci” mengungkap ketidaksenanganmu terhadap perkara ini dan pada kalimat ini ada ungkapan keluh kesah. Akan tetapi yang baik adalah kamu katakan sebagaimana ucapan Nabi.

“Segala puji bagi Allah atas srgala keadaan”
Tidak diragukan bahwa di dunia ini seseorang terkadang mendapatkan sesuatu yang membuatnya senang dan di kesempatan yang lain tertimpa sesuatu yang menyusahkannya. Dunia itu tidak monoton dan tidak bersih dari segala sisi. Bahkan bersihnya dunia tercampur dengan kekeruhan –kami memohon kepada Allah agar menuliskan bagi kami dan kalian bagian untuk akhirat. Semestinya jika kamu mendapatkan sesuatu yang membuatmu senang, maka katakan: “Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatn-Nya sempurna segala kebajikan” dan jika kamu tertimpa sesuatu yang menyakitkanmu, maka katakan: “Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.”

Kemudian orang ini keluar dan ia mengatakan: “Sungguh malam ini saya akan bersedekah.”ternyata sedekahnya itu jatuh di tangan pelacur yang menjual dirinya kepada manusia untuk berzina. Maka keesokan harinya orang-orang mengatakan: “Tadi malam kamu bersedekah kepada seorang pelacur. “Suatu perkara yang tidak bisa diterima akal maupun fitrah. Maka orang itu mengatakan: “Segala puji bagi Allah” kemudian ia mengatakan: “ Sungguh malam ini saya akan bersedekah!”

Sepertinya ia merasa kalau sedekahnya yang pertama dan kedua tidak diterima, maka ia bersedekah lagi. Akan tetapi sedekahnya kali ini jatuh di tangan orang kaya dan orang kaya tidak berhak menerima sedekah. Ia hanya pantas menerima hadiah, hibah, dan yang semisalnya.

Keesokan harinya orang-orang berkata: “Tadi malam kamu bersedekah kepada orang kaya. “Maka orang itu berkata : “Segala puji bagi Allah, kepada pencuri, pelacur, dan orang kaya.” Padahal ia berharap sedekahnya itu dierima orang yang fakir yang menjaga kehormatan dan membersihkan diri (dari meminta-minta). Akan tetapi urusan Allah itu merupakan takdir yang telah ditetapkan, maka dikatakan kepadanya: “Sungguh sedekahmu itu diterima” karena ia adalah orang yang tulus ikhlas dan telah meniatkan kebaikan meski hal itu tidak bisa dilakukannya. Nabi bersabda dalam perkara ini:

إِذَاحَكَمَ الْحَاكِمُ فَاجْتَهَدَفَأَخْطَأَ فَلَهُ أَجْرٌ

“Apabila seorang hakim hendak menghukumi kemudian berijtihad tetapi salah, maka baginya satu pahala.”
Orang ini berijtihad, tetapi tidak mudah baginya melakukan apa yang ia maukan. Maka dikatakan kepadanya: “Sedekahmu sungguh telah diterima. Adapun pencuri itu, semoga ia berhenti dari perbuatannya, tidak mencuri lagi. Mungkin saja si pencuri ini berkata: “Harta ini telah mencukupiku”.

Adapun pelacur itu, mudah-mudahan ia berhenti dari zinanya. Karena, mungkin saja ia berzina(wl’iyadzubillah) untuk mendapatkan harta dan ia telah memperoleh harta yang mencukupinya hingga tidak perlu berzina lagi.

Sedangkan orang kaya itu, moga-moga ia akan mengambil pelajaran hingga mau menginfaqkan rizqi yang telah Allah karuniakan kepadanya.

Inilah niat yang baik. Ia berubah kebaikan juga. Semua yang telah disebutkan diatass merupakan realita dan sangat mungkin berulang dan tejadi lagi. Seorang pencuri akan berhenti dari mencuri, seorang pelacur akan berhenti dari zina, dan seorang kaya akan mengambil pelajaran.

Dalam hadist ini terdapat dalil bahwa seseorang apbila telah meniatkan kebaikan dan telah mengusahakannya tetapi tesalah, tetap akan ditulis pahala baginya dan tidak akan bermadharat sedikitpun buatnya. Para ulama rahimahumullah berkata: “Apabila seseorang memberikan zakatnya kepada orang yang dikiranya pantas menerima zakat, kemudian belakangan ia tahu bahwa orang tadi tidak berhak menerima zakat, maka zakat tersebut tetap sah.”

Sebagai contoh, kamu melihat seorang lelaki yang mengenakan pakaian yang usang dan kamu menyangka dia orang yang fakir, hingga kamupun memberi zakatmu kepadanya. Setelah itu orang-orang memberimu info bahwa ia adalah orang kaya yang mempunyai banyak harta. Maka apakah zakatmu sah? Jawabanya: Sah, Zakat itu sah bagimu karena dalam hadist dikatakan kepada orang ini: “Adapun sedekahmu itu, maka sunnguh telah diterima. “Demikian pula seandainya kamu beikan zakat itu kepada orang lain yang kamu sangka berhak padahal tidak, zakat tersebut telah mencukupimu.
Wallahu a’lam.
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. abu-uswah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger