Siapa Meninggalkan Yang Haram Akan Mendapatkan Yang Halal Atau Allah Ganti Dengan yang baik


Yahya bin Ayyub berkata: "Di Madinah dulu ada seorang pemuda yang sempat membuat Umar bin Khaththab terkagum-kagum. Ceritanya, suatu saat sang pemuda ini berjalan pulang ke rumah setelah shalat Isya'. Tiba-tiba, tampak seorang wanita menghadang di hadapannya. Si wanita menawarkan dirinya. Sang pemuda ternyata termakan juga oleh godaan si wanita. Ketika si wanita berlalu, si pemuda mengekor di belakangnya. Sampai akhirnya dia berada di depan pintu rumahnya. Tiba-tiba, timbullah perasaan malu di hatinya dan hadirlah ingatannya pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
 
'Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.'(Al-A'raf: 201). 

Kemudian dia pingsan. Si wanita memperhatikannya, tetapi pemuda itu tampak seperti orang yang sudah mati. Dia beserta seorang pembantu perempuan berusaha menggotongnya sampai ke depan pintu rumahnya. Keluarlah ayah si pemuda, terlihat anaknya tergeletak di depan pintu, lalu dia mengangkat dan memasukkannya ke dalam rumah. Setelah siuman, sang ayah bertanya, 'Apa yang terjadi denganmu, hai anakku?!' Tetapi si anak enggan bicara. Setelah dipaksa-paksa barulah dia mau bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi. Saat dia kembali membacakan ayat yang terlintas dalam ingatannya, tiba-tiba menarik nafas panjang dan bersamaan dengan itu keluarlah ruhnya, dia meninggal.

Ketika Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu . mendengar cerita ini, dia berkata, 'Mengapa kalian tidak memberitahuku tentang kematiannya?' Lalu Umar pergi menuju pusaranya, sambil berdiri dia berkata, 'Hai Fulan:
"Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhan-nya ada dua surga."(Ar-Rahman: 46). 

Tiba-tiba Umar mendengar suara dari dalam pusara itu, 'Allah telah memberikan itu padaku, hai Umar."(1) 

Cerita di atas, juga diriwayatkan dengan versi lain. Yaitu, bahwa ada seorang pemuda pada masa Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu yang selalu berada di mesjid dan beribadah. Sementara itu, ada seorang wanita yang jatuh cinta kepadanya, dan si pemuda ini pun menginginkan si wanita itu. Tetapi akhirnya dia ingat dan sadar. Tiba-tiba dia merasa sesak nafas kemudian pingsan. Saat itu datanglah pamannya, lalu dibawalah pemuda tersebut ke rumahnya. Setelah siuman, dia berkata: "Hai paman! Temuilah Umar bin Khaththab, sampaikan salamku kepadanya, dan tanyakan kepadanya, 'apakah balasan untuk orang yang takut saat menghadap Tuhannya?'" Maka disampaikanlah pesan tersebut kepada Umar. Saat Umar datang untuk menjenguknya, dia sudah meninggal, lalu Umar berkata: "Kau akan mendapatkan dua Surga."(2) 

(1) Raudhatul Muhibbin, hal 479-480.(2) Raudhatul Muhibbin, hal 481-482.
 

Tetap Selamat Walaupun Duakali Dilemparkan Dari Tempat Yang tinggi


Asy-Syarif Abul Hasan Muhammad bin Umar Al-Alawy bercerita: "Ketika aku diisolir oleh pihak pemerintah di benteng Khast di pinggiran kota Naisabur, Persia, pemilik benteng tersebut menemani aku dengan cerita-ceritanya. Suatu hari dia bercerita, bahwa benteng ini dulu dimiliki oleh seorang pria yang sebelumnya adalah penggembala, kemudian dia menjadi ketua sebuah kelompok perampok dan berhasil menguasai benteng ini. Dia menjadikan ben-teng ini sebagai markas. Banyak pencuri yang bergabung dengannya. Dia bersama kelompoknya sering mengincar daerah-daerah pinggiran. Mereka keluar bersama-sama, membajak harta orang di jalan dan merampas barang milik orang-orang kampung. Mereka membuat kerusakan, ke-mudian kembali ke benteng ini. Tidak ada yang berani menangkap mereka sampai akhirnya datang Abul Fadl Ibnul 'Amid yang berhasil mengepung mereka beberapa waktu hingga berhasil menaklukkan benteng ini dan me-nyerahkannya kepada pemerintah. 

Saat di kepung oleh Abul Fadl, mereka tidak tinggal diam, mereka turun dan mengadakan perlawanan. Tetapi Abul Fadl -akhirnya- berhasil menguasai mereka dalam sebuah pertarungan yang terjadi antara Abul Fadl dan mereka yang berjumlah kurang lebih 50 orang. Abul Fadl ingin membunuh mereka dengan cara yang dapat membuat takut semua orang yang tinggal di benteng itu. Benteng itu terletak di sebuah gunung yang besar dan berhadapan dengan sebuah gunung lain tempat Abul Fadl singgah per-tama kali sebelum masuk ke dalamnya.

Abul Fadl membawa semua orang yang berhasil ditawan itu ke puncak gunung tempat benteng itu berada. Kemudi-an melemparkan mereka satu per satu. Di antara mereka yang dilempar itu ada yang tiba di tanah dalam keadaan terpotong-potong karena berbenturan keras dengan batu-batu gunung yang runcing. Tak satu pun dari mereka yang selamat. Tetapi anehnya, ada seorang anak muda yang baru tumbuh jenggot dan kumisnya-, ketika dilemparkan dari atas gunung dia tiba di tanah dalam keadaan selamat. Tidak cidera sedikit pun, sementara tali yang mengikatnya putus bercerai-berai. Anak muda ini terus bangun ingin menyelamatkan diri. 

Abul Fadl beserta kawan-kawannya meneriakkan takbir dan tahlil kala melihat bagaimana anak muda itu bisa sela-mat. Semua yang tinggal di dalam benteng juga ikut ber-tahlil. 

Abul Fadl jadi penasaran dan murka. Dia memerintahkan agar anak muda itu dibawa lagi ke hadapannya. Ditangkaplah anak muda itu kembali dan diikat tangannya, kemudian Abul Fadl memerintahkan untuk dilemparkan lagi. Akan tetapi orang-orang yang bersamanya meminta agar dia diampuni saja. Abul Fadl menolak permintaan itu, bahkan dia bersumpah agar anak muda itu dilemparkan lagi. Mereka pun diam. Dilemparkanlah anak muda itu, ketika dia tiba di tanah, ternyata dia bangun, berjalan tanpa ada cidera. Saat itu, gema takbir dan tahlil lebih keras dari yang pertama. 

Orang-orang yang hadir saat itu berkata, 'Apa yang kau inginkan setelah ini?' Kemudian mereka memohon agar dia diampuni, sampai-sampai ada di antara mereka yang menangis. Abul Fadl menjadi malu campur heran. Dia berkata, 'Kalau begitu, bawalah dia ke mari dalam keadaan aman!' Setelah anak muda itu berada di hadapannya, dia memerintahkan agar tali pengikatnya dilepas dan diberi hadiah baju. Abul Fadl berkata, 'Ceritakanlah dengan jujur tentang rahasiamu bersama Allah sehingga kau bisa disela-matkan seperti ini!' 

Anak muda itu menjawab, 'Aku tidak tahu amal apa yang telah menjadikanku berhak mendapatkan ini. Hanya saja, dulu, saat aku masih muda sekali belum ada bulu yang tumbuh di wajahku aku pernah bersama guruku "Fulan" yang termasuk korban yang terbunuh hari ini. Pria itu sering membawaku keluar bersamanya. Kami meram-pok orang di jalan, membunuh, merampas harta orang, mencemari kehormatan wanita, memperkosa mereka dan mengambil semua apa yang kami dapati. Bila aku tidak menuruti perintahnya, maka dia akan menyiksaku atau mungkin sampai membunuhku.' Abul Fadl bertanya, 'Apakah kamu melalukan puasa dan shalat?' Anak muda itu menjawab, 'Aku tidak tahu apa yang namanya shalat. Aku tidak pernah puasa dan memang tidak ada satu pun di antara kami yang berpuasa.'

Abul Fadl kaget, 'Hei, kalau begitu, amal apa yang kamu kerjakan hingga Allah bisa menyelamatkanmu? Apakah kamu dulu bersedekah?' Anak muda itu menjawab, 'Siapakah orang yang mau atau berani mendatangi kami hingga kami bisa bersedekah kepadanya?' 

Abul Fadl kembali bertanya, 'Coba pikirkan dan ingat-ingatlah sebuah amal yang kamu kerjakan ikhlas karena Allah, walaupun amal yang kecil.'

Sejenak pemuda itu berfikir, kemudian berkata, 'O ya, dulu, guruku pernah menyerahkan kepadaku -dua tahun yang lalu-seorang pria yang dia tawan di sebuah jalan setelah semua barangnya dilucuti dan dibawanya ke dalam benteng ini. Guruku berkata kepadanya, 'Kau boleh mene-bus dirimu dengan harta yang kau simpan di keluargamu. Kalau tidak, kau akan kubunuh.' Tapi orang itu menjawab, 'Aku tidak mempunyai apapun dari dunia ini selain apa yang telah kau ambil dariku.' Berhari-hari orang tersebut disiksa, tetapi tetap tidak mau mengaku. Suatu saat, dia merasakan siksa yang dideritanya begitu kuat, akhirnya dia bersumpah demi Allah dan dengan sumpah-sumpah berat lainnya untuk meyakinkan bahwa dia tidak mempunyai apa-apa selain yang telah diambil oleh guruku, dan bahwa di keluarganya dia hanya meninggalkan harta yang cukup untuk kebutuhan sebulan saja sampai dia nanti kem-bali kepada mereka. Dia juga menjelaskan, bahwa kondisi-nya sekarang telah memungkinkan dia dan keluarganya untuk menerima zakat. Untuk selanjutnya si pria itu pasrah untuk mati. Setelah guruku yakin bahwa pria itu tidak ber-dusta, dia berkata kepadaku, 'Keluarkan dia dan bawalah ke tempat itu, lalu sembelihlah dia di sana dan bawa kepala-nya padaku.' 

Maka aku pun membawa pria itu turun dari benteng. Ketika dia melihatku menarik-narik tubuhnya, dia berta-nya, 'Kemana kau membawaku? Apa yang kau inginkan?' Lalu aku jelaskan kepadanya perintah guruku. Mendengar itu, dia menangis sambil memukul-mukul dirinya minta dikasihani. Dia memohon agar aku tidak melaksanakan perintah itu dengan menyebut-nyebut Asma' Allah Subha-nahu wa Ta'ala. Dia mengatakan, bahwa dia mempunyai putri-putri yang masih kecil dan tidak ada yang memberi-kan nafkah pada mereka selain dia. Dia juga meminta agar aku takut kepada Allah, kemudian menjelaskan pahala bagi orang yang mengeluarkan seorang muslim dari musibah dunia ini... dan akhirnya dia memintaku melepaskannya. 

Kemudian Allah menurunkan rahmat ke dalam hatiku. Lalu aku katakan padanya, 'Bila aku tidak kembali kepadanya dengan membawa kepalamu, dia pasti akan membunuhku dan dia akan mengejar dan membunuhmu juga.'
Dia menjawab, 'Lepaskanlah aku, dan kau jangan lang-sung kembali kepadanya. Berdiamlah dulu beberapa saat, sementara aku akan lari sehingga dia tidak akan bisa menyusulku. Dan kalaupun dia nanti berhasil menyusulku, kau telah terlepas dari darahku (tidak membunuhku) dan temanmu itu juga tidak akan membunuhmu serta tetap senang kepadamu. Di sini kau akan mendapatkan pahala, dan Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan balasan orang yang berbuat kebajikan.' 

Saat itu, rasa kasihanku kepadanya bertambah besar, lalu aku bertanya kepadanya, 'Ambilkan batu dan pukulkan ke kepalaku hingga berdarah. Setelah itu kau lari, semen-tara aku akan duduk di sini sampai aku perkirakan kau telah menempuh perjalan beberapa kilo meter. Setelah itu, baru aku akan kembali ke benteng.' 

Dia menjawab, 'Aku rasa tidak baik bila aku membalasmu untuk pembebasan ini dengan memukul kepalamu sampai berdarah.' Aku berkata, 'Tidak ada cara untuk menyela-matkan kita berdua kecuali begini.' 

Akhirnya dia mau melakukan, setelah memukul kepala-ku dia lari dengan cepat. Sementara aku tak beranjak dari tempat dudukku. Setelah aku perkirakan dia telah berada di jarak beberapa kilo meter, aku kembali kepada guruku dengan kepala bersimbah darah. 

Guruku bertanya, 'Apa yang terjadi denganmu, mana kepala orang itu?!' Aku jawab, 'Kau telah menyerahkan syaitan kepadaku, bukan orang. Ketika sampai di tanah lapang, dia langsung memukulku dan berhasil merobohkan aku di tanah serta menghantamku dengan batu seperti yang kau lihat sendiri. Kemudian dia lari sementara aku pingsan. Aku tidak bisa beranjak dari tempatku sampai darahku kering dan kekuatanku pulih kembali, lalu aku datang kepadamu.'

Kemudian guruku mengutus orang-orangnya untuk mengejar, dan keesokan harinya tanpa ada hasil. Dan bila Allah memang akan menyelamatkanku dengan amal yang pernah aku perbuat, maka barangkali inilah amal itu.'
Setelah mendengar cerita itu, Abul Fadl menjadikan anak muda itu termasuk teman-teman dekatnya.

 

Tinggalkan Sifat Dengki Meraih Surga


Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata:
"Saat kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam , beliau bersabda, 'Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni Surga'. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang datang sementara bekas air wudhu masih mengalir di jenggotnya, sedang tangan kirinya memegang terompah. Keesokan harinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan seperti perkataannya yang kemarin. Lalu mun-cullah laki-laki itu lagi persis seperti kedatangannya perta-ma kali. Di hari ketiga Rasululllah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakannya lagi dan datanglah laki-laki itu lagi seperti kedatangannya pertama kali. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beranjak, Abdullah bin Amr bin Ash membuntuti laki-laki tadi sampai ke rumahnya. Lalu Abdullah berkata, 'Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian aku bersumpah untuk tidak mendatanginya selama tiga hari. Bila kau setuju, aku mau tinggal bersamamu sampai tiga hari.' Dia menjawab, 'Ya, boleh.'" 

pada derajat tinggi dan inilah yang berat untuk kami lakukan.'"
Anas berkata: "Abdullah menceritakan bahwa dia telah menginap di tempat laki-laki itu selama tiga hari. Dia lihat orang itu sama sekali tidak bangun malam (tahajjud). Hanya saja, setiap kali dia terjaga dan menggeliat di atas ranjangnya, dia selalu membaca dzikir dan takbir sampai dia bangun untuk melaksanakan shalat subuh. Selain itu -kata Abdullah-, 'aku tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik. Setelah tiga malam berlalu dan hampir saja aku menyepelekan amalnya, aku terusik untuk bertanya, 'Wahai hamba Allah, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran dan tak saling menyapa antara aku dengan ayahku, aku hanya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata tentang dirimu tiga kali, bahwa akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni Surga dan sebanyak tiga kali itu kaulah yang datang. Maka aku pun ingin bersamamu agar aku bisa melihat apakah amalanmu itu dan nanti akan aku tiru. Tetapi ternyata kau tidak terlalu banyak beramal. Apakah sebenarnya yang membuatmu bisa mencapai apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?'. Maka dia menjawab, 'Aku tidak mempunyai amalan kecuali yang telah kau lihat sendiri'. Ketika aku hendak berpaling pergi, dia memanggilku, lalu berkata, 'Benar amalanku hanya yang kau lihat sendiri, hanya saja aku tidak mendapatkan pada diriku sifat curang terhadap seorang pun dari kaum muslimin. Aku juga tidak iri pada seseorang atas karunia yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya'. Maka Abdullah bin Amr berkata, 'Inilah amalan yang telah menyampaikanmu

sumber : Al-sofwah
 

Meninggalkan Yang Haram Maka Keluarlah Aroma Minyak Kesturi dari Badannya


Ada seorang pemuda yang perkerjaannya menjual kain. Setiap hari dia memikul kain-kain dagangannya dan berkeliling dari rumah ke rumah. Kain dagangan pemuda ini dikenal dengan nama "Faraqna" oleh orang-orang. Walaupun pekerjaannya sebagai pedagang, tetapi pemuda ini sa-ngat tampan dan bertubuh tegap, setiap orang yang melihat pasti menyenanginya. 

Pada suatu hari, saat dia berkeliling melewati jalan-jalan besar, gang-gang kecil dan rumah-rumah penduduk sambil berteriak menawarkan dagangannya: "faraqna-faraqna", tiba-tiba ada seorang wanita yang melihatnya. Si wanita itu memanggil dan dia pun menghampirinya. Dia dipersila-kan masuk ke dalam rumah. Di sini si wanita terpesona melihat ketampanannya dan tumbuhlah rasa cinta yang begitu besar dalam hatinya. Lalu si wanita ini berkata: "Aku memanggilmu tidak untuk membeli daganganmu., tetapi aku memanggilmu karena kecintaanku kepadamu. Dan di rumah ini sekarang sedang kosong." Selanjutnya, si wanita ini membujuk dan merayunya agar mau berbuat 'sesuatu' dengan dirinya. Pemuda itu menolak, bahkan dia mengingatkan si wanita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menakut-nakutinya dengan azab yang pedih di sisiNya. Tetapi sayang, nasihat itu tidak membuahkan hasil apa-apa, bahkan sebaliknya, si wanita menjadi tambah ber-hasrat. 

Dan memang biasa, orang itu senang dan penasaran dengan hal-hal yang dilarang... Akhirnya, karena si pemu-da ini tidak mau melakukan yang haram, si wanita malah mengancam, katanya: "Bila engkau tidak mau menuruti perintahku, aku akan berteriak kepada semua orang dan aku akan katakan kepada mereka, bahwa engkau telah masuk ke dalam rumahku dan ingin merenggut kesucianku. Dan mereka akan mempercayaiku karena engkau telah berada dalam rumahku, dan sama sekali mereka tidak akan mencurigaiku." Setelah si pemuda itu melihat betapa si wanita itu terlalu memaksanya untuk mengikuti keinginan-nya berbuat dosa, akhirnya dia berkata: "Baiklah, tapi apakah engkau mengizinkan aku untuk ke kamar mandi agar bisa membersihkan diri dulu?" Betapa gembiranya si wanita mendengar jawaban ini, dia mengira bahwa ke-inginannya sebentar lagi akan terpenuhi. Dengan penuh semangat dia menjawab: "Bagaimana tidak wahai kekasih dan buah hatiku, ini adalah sebuah ide yang bagus." 

Kemudian masuklah si pemuda ke kamar mandi, semen-tara tubuhnya gemetar karena takut dirinya terjerumus dalam kubangan maksiat. Sebab, wanita itu adalah perang-kap syaitan dan tidak ada seorang laki-laki yang menyendiri bersama seorang wanita kecuali syaitan akan menjadi pihak ketiga. "Ya Alah, apa yang harus aku perbuat. Berilah aku petunjukMu, wahai Dzat yang dapat memberi petunjuk bagi orang-orang yang kebingungan." Tiba-tiba, timbullah ide dalam benaknya. "Aku tahu benar, bahwa termasuk salah satu kelompok yang akan dinaungi oleh Allah dalam naunganNya pada hari yang tidak ada naungan saat itu kecuali naunganNya adalah seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita yang mempunyai kedudukan tinggi dan wajah yang cantik, kemudian dia berkata: 'Aku takut kepada Allah.' Dan aku yakin bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena takut kepadaNya, pasti akan mendapat ganti yang lebih baik... dan seringkali satu keinginan syahwat itu akan melahirkan penyesalan seumur hidup... Apa yang akan aku dapatkan dari perbuatan maksiat ini selain Allah akan mengangkat cahaya dan nikmatnya iman dari hatiku... Tidak... tidak ... Aku tidak akan mengerjakan perbuatan yang haram... Tetapi, apa yang harus aku kerjakan. Apakah aku harus melemparkan diri dari jendela ini? Tidak bisa, jendela itu tertutup rapat dan sulit dibuka. Kalau begitu, aku akan mengolesi tubuhku dengan kotoran-kotoran yang ada di WC ini, dengan harapan, bila nanti dia melihatku dalam keadaan begini, dia akan jijik dan akan membiarkanku pergi." 

Ternyata memang benar, ide yang terakhir ini yang dia jalankan. Dia mulai mengolesi tubuhnya dengan kotoran-kotoran yang ada di situ. Memang menjijikkan. Setelah itu dia menangis dan berkata: "Ya Rabbi, hai Tuhanku, perasaan takutku kepadaMu itulah yang mendorongku melakukan hal ini. Oleh karena itu, karuniakan untukku 'kebaikan' sebagai gantinya." Kemudian dia keluar dari kamar mandi, tatkala melihatnya dalam keadaan demikian, si wanita itu berteriak: "Keluar kau, hai orang gila!" Dia pun cepat-cepat keluar dengan perasaan takut diketahui orang-orang, jika mereka tahu, pasti akan berkomentar macam-macam tentang dirinya. Dia mengambil barang-barang dagangannya kemudian pergi berlalu, sementara orang-orang yang di jalan tertawa melihatnya. Akhirnya dia tiba di rumahnya, di situ dia bernafas lega. Lalu menanggalkan pakaiannya, masuk kamar mandi dan mandi membersihkan tubuhnya dengan sebersih-bersihnya. 

Kemudian apa yang terjadi? Adakah Allah akan mem-biarkan hamba dan waliNya begitu saja? Tidak... Ternyata, ketika dia keluar dari kamar mandi, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan untuknya sebuah karunia yang besar, yang tetap melekat di tubuhnya sampai dia meninggal dunia, bahkan sampai setelah dia meninggal. Allah telah memberikan untuknya aroma yang harum semerbak yang tercium dari tubuhnya. Semua orang dapat mencium aroma tersebut dari jarak beberapa meter. Sampai akhirnya dia mendapat julukan "al-miski" (yang harum seperti kasturi). Subhanallah, memang benar, Allah telah memberikan untuknya sebagai ganti dari bau kotoran yang dapat hilang dalam sekejap dengan aroma wangi yang dapat tercium sepanjang masa. Ketika pemuda ini meninggal dan diku-burkan, mereka tulis di atas kuburannya "Ini kuburan Al-Misky", dan banyak orang yang menziarahinya.
Demikianlah, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan membiarkan hambaNya yang shalih begitu saja, tapi Allah Subhanahu wa Ta'ala akan selalu membelanya, Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa membela orang-orang yang beriman, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam hadits QudsiNya:
"Bila dia (hamba) memohon kepadaKu, pasti akan Aku beri. Mana orang-orang yang ingin memohon?!"
 
Pembaca yang budiman!
"Setiap sesuatu yang engkau tinggalkan, pasti ada ganti-nya. Begitu pula larangan yang datang dari Allah, bila engkau tinggalkan, akan ada ganjaran sebagai pengganti-nya."

Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan ganti yang besar untuk sebuah pengorbanan yang kecil. Allahu Akbar.

Manakah orang-orang yang mau meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah sehingga mereka berhak mendapat-kan ganti yang besar untuk pengorbanan kecil yang mereka berikan??

Tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah dan seruan fitrah yang suci?!

sumber : al-sofwah
 

Balasan Kesabaran


Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata: "Anak laki-laki Abu Thalhah dari Ummu Salamah meninggal dunia. Maka isterinya berkata kepada keluarganya, 'Jangan kalian beritakan kepada Abu Thalhah tentang kematiannya, sam-pai aku sendiri yang mengabarkannya!' Anas bin Malik berkata, 'Abu Thalhah datang dan dihidangkan kepadanya makan malam, maka ia pun makan dan minum'. Anas ber-kata, 'Sang isteri kemudian berdandan indah bahkan lebih indah dari waktu-waktu yang sebelumnya. Setelah dia merasa bahwa Abu Thalhah telah kenyang dan puas dengan pelayanannya, sang isteri bertanya, 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu tentang suatu kaum yang memin-jamkan sesuatu kepada sebuah keluarga, lalu mereka mengambil barang yang dipinjamkannya, apakah mereka berhak menolaknya?' Ia berkata, 'Tidak (berhak)!' 'Jika demikian, maka mintalah pahalanya kepada Allah tentang puteramu (yang telah diambilNya kembali)', kata sang isteri. Suaminya menyergah, 'Engkau biarkan aku, sehing-ga aku tidak mengetahui apa-apa, lalu engkau beritakan tentang (kematian) anakku?' Setelah itu, ia berangkat men-datangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ia ce-ritakan apa yang telah terjadi. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Semoga Allah memberkahi kalian berdua tadi malam'. Anas berkata, 'Lalu isterinya mengandung dan melahirkan seorang anak. Kemudian Abu Thalhah berkata kepadaku, 'Bawalah dia kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam'. Lalu aku bawakan untuknya beberapa buah kurma. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mengambil anak itu seraya berkata, 'Apakah dia mem-bawa sesuatu?' Mereka berkata, 'Ya, beberapa buah kur-ma'. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mengam-bilnya dan mengunyahnya, lalu diambilnya dari mulutnya, kemudian diletakkannya di mulut bayi itu dan beliau meng-gosok-gosokkannya pada langit-langit mulut bayi itu, dan beliau menamainya Abdullah'." (HR. Al-Bukhari, 9/587 dalam Al-Aqiqah, Muslim no. 2144). 

Dalam riwayat Al-Bukhari, Sufyan bin Uyainah berkata: "Seorang laki-laki dari sahabat Anshar berkata, 'Aku me-lihat mereka memiliki sembilan anak. Semuanya telah hafal Al-Qur'an, yakni dari anak-anak Abdullah, yang dilahirkan dari persetubuhan malam itu, yaitu malam wafatnya anak yang pertama, yaitu Abu Umair yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencandainya seraya berkata, 'Hai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan anak burung pipit?'

Dalam riwayat lain disebutkan: "Ia berkata, 'Maka isterinya pun hamil mengandung anaknya, lalu anak itu ia beri nama Abdullah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Segala puji bagi Allah yang menjadikan dalam umatku orang yang memiliki kesabaran seperti kesabaran seorang wanita dari Bani Israil'. Kepada beliau ditanyakan, 'Bagaimana beritanya wahai Rasulullah?' Be-liau bersabda, 'Dalam Bani Israil terdapat wanita bersuami yang memiliki dua anak. Suaminya memerintahkannya menyediakan makanan untuk orang-orang yang ia undang. Para undangan berkumpul di rumahnya. Ketika itu kedua anaknya keluar untuk bermain, tiba-tiba mereka terjatuh ke dalam sumur dekat rumahnya. Sang isteri tidak hendak mengganggu suaminya bersama para tamunya, maka ke-duanya ia masukkan ke dalam rumah dan ditutupinya dengan pakaian. Ketika para undangan sudah pulang, sang suami masuk seraya bertanya, 'di mana anak-anakku?' Isterinya menjawab, 'Di dalam rumah'. Ia lalu mengenakan minyak wangi dan menawarkan diri kepada suaminya sehingga mereka melakukan jima'. Sang suami kembali bertanya, 'Di mana anak-anakku?' 'Di dalam rumah', jawab isterinya. Lalu sang ayah memanggil kedua anaknya. Tiba-tiba mereka keluar memenuhi panggilan. Sang isteri terperanjat, 'Subhanallah, Mahasuci Allah, demi Allah ke-duanya telah meninggal dunia, tetapi Allah menghidupkannya kembali sebagai balasan dari kesabaranku'."

sumber : al-safwah
 

Cara mengganti Thema keseluruhan Windows 7 Menjadi Windows 8

Windows 7 BasicCara mengganti Thema keseluruhan Windows 7 Menjadi Windows 8 - Singkatnya :

  1. Windows 7 untuk Windows 8 Transformation Pack - 8 Skin Pack untuk 7 .
  2. Ia memiliki gaya visual seperti screenshot bocor dan aplikasi pihak ketiga dari Windows 8.
  3. Buat sistem restore point untuk mengembalikan perubahan jika dalam kasus Anda permukaan masalah dengan ini pak kulit.
>> Windows 8 Skin Pack untuk Windows 7 (32-bit)
>> Windows 8 Skin Pack untuk Windows 7 (64-bit)

Blogosphere ini berdengung dengan Windows bocor 8 membangun 7850 dan jika Anda yang kecewa karena anda tidak terjawab itu, maka saya punya berita bagus untuk Anda. Sekarang Anda bisa mendapatkan semua permen mata baru Windows 8 fitur pada Windows 7 dengan " 8 Pack Kulit selama 7 ".
Ia memiliki gaya visual seperti screenshot bocor dan aplikasi pihak ketiga yang telah dikembangkan untuk menyediakan pengguna dengan 8 fitur yang diharapkan Windows.

Yang akan kamu dapatkan bila mendownload :

  • Yang baru "betta" ikan layar boot.
  • Sebuah layar login baru merek.
  • Baru awal layar.
  • Baru Windows 8 logo .
  • Baru tombol start.
  • Kustom metro visual yang gaya.
  • Desktop baru latar belakang.
  • Taskbar pengguna gambar ubin.
  • Metro keterangan tombol (meminimalkan, memaksimalkan dan menutup tombol).
  • Jendela baru perbatasan.
  • Baru gaya shell.
  • Baru installer.
  • Baru add mosaik fitur.
  • Baru tentang kotak Windows.
  • Metro tombol navigasi
  • Didukung pada kedua OS 32bit dan 64bit dan banyak lagi.
Berikut screenshot nya :
Download Windows 7 Into Windows 8 Transformation Pack - 8 Skin Pack for 7

Siapakah Pencipta ini Transformation Pack ?

Pencipta pack transformasi ini adalah Hamed DangerDia juga merancang paket tema yang mengubah Anda Windows 7 untuk Mac OS X 10,7 Singa dan sebungkus tema yang mengubah Windows 7 untuk Ubuntu 11.04.

Sebelum menerapkan transformasi pak ..

Buat sistem restore point untuk mengembalikan perubahan jika dalam kasus masalah permukaan Anda dengan paket kulit.

Kata terakhir:

Saya telah menginstal "8 Pack Kulit selama 7" di laptop saya menjalankan windows 7 tanpa hazzles. Ini tampak luar biasa dan itu adalah harus memiliki paket transformasi untuk semua pecinta Windows. Instalasi sangat sederhana dan memungkinkan Anda untuk memilih elemen yang ingin Anda ubah. Dalam kasus menemukan masalah dengan itu, hanya pergi ke control panel dan uninstall pak.

Downloads :>> Windows 8 Skin Pack untuk Windows 7 (32-bit)>> Windows 8 Skin Pack untuk Windows 7 (64-bit)

Jadi bagaimana pendapat Anda?
 
sumber : http://d-copy.blogspot.com/2012/07/cara-mengganti-thema-keseluruhan.html
 

Keygen Artisteer dan Cara Aktivasi Artisteer Full Version


Keygen Artisteer dan Cara Aktivasi Artisteer Full Version
Keygen Artisteer

KEYGEN ARTISTEER
Keygen Artisteer 3.1.0.48375 | Artisteer 3.1 for Windows (3.1.0.48375) | Artisteer 3.1 Build 48375
  Download Keygen Artisteer 3.1.0.48375 | Password: boelshare

Cara Aktivasi Artisteer
Cara Aktivasi:



1. Install Artisteer terbaru hingga selesai, (agar lebih aman matikan koneksi Internet)
2. Launch Program Artisteer -> Klik Activate -> Copy Instalation Code
3. Jalankan Keygen Artisteer terbaru -> Paste Instalation Code yang sudah di copy tadi di kolom   Instalation Code pada keygen,
4. Copy License Key dan Activation Key yang terbentuk oleh keygen.
5. Paste-kan License Key dan Activation Key hasil genarate tadi pada kolom yang tersedia di artisteer.
6. Jangan Lupa HILANGKAN tanda checklist pada Auto-activation through the Internet
7. Klik Activate
    Program Artisteer menjadi Full version


Tambahan:
Bagi yang sebelumnya sudah meng-Install Artisteer tetapi gagal / tidak bisa melakukan Save atau muncul "Product Activation Failed!". Silahkan lakukan Aktivasi ulang. Caranya :

    Buka Program Artisteer
    Klik File -> Activation
    Copy Instalation code

    Selanjutnya liat poin 3 - 8 pada cara aktivasi diatas


Jika Artisteer masih belum Full Version / Activation Failed coba lakukan Install ulang Program Artisteernya. Sebelumnya Uninstall dulu Artisteernya pake software Your Uninstaller atau Revo Uninstaller(kalo saya lebih suka pake REVO Uninstaller, lebih bersih) atau yang sejenisnya.

Download Software Artisteer Terbaru
Artisteer 3.1.0.48375
Password: boelshare
 

Artisteer 3.1 Full Keygen - Serial - Crack (3.1.0.48375)

Artisteer 3.1 Build 46558 Full Keygen - Sobat Boelshare ingin punya template atau themes buatan sendiri? tapi bingung bagaimana cara bikinnya?  Mungkin aplikasi yang satu ini cocok buat sobat boelshare yang ingin berkreasi membuat Template Blogger, Themes Wordpress, Template Joomla ataupun Themes Drupal sesuai dengan keinginan dan design sobat. Artisteer 3.1 adalah sebuah software untuk mempermudah dalam pembuatan template / themes. Software ini bisa membuat Template Joomla, Themes Wordpress, Themes Drupal, Skin DotNetNuke dan Template Blogger, dengan Artisteer 3.1 tidak perlu mengusai pengetahuan tentang HTML, CSS dan CMS yang rumit, sobat hanya tinggal klak-klik klak-klik saja karena software ini sangat mudah digunakan. Tampilannya hampir sama seperti MS-Word. Dan hasil template / themes sudah jadi bisa langsung di aplikasikan ke dalam blog sobat.

What's new this release:

Main improvements and fixes in this update include:
Joomla

    Joomla 2.5 support
    Fixed a bug with page layout becoming broken when adding category link Articles > Category Blog Layout
    Fixed a bug with the pipe character in headline&slogan causing "Array" error


Other

    Resolved an issue with changing CSS prefixes
    Product stability improvements
    Drupal: resolved an issue with missing CSS in Drupal 7 maintenance-page.tpl.php
    Drupal: resolved an issue with no contextual link in Content region
    DotNetNuke: resolved an issue with jquery script not referenced and causing broken menus in certain cases
    Added support for new CodeCharge Studio 5

Download Artisteer 3.1.0.48375 Full Keygen - Crack
Setup | Artisteer 3.1. Build 48375 Full (3.1.0.48375) | 103 MB
with  Direct Link | Softpedia |
Keygen | Artisteer 3.1. Build 48375 Full (3.1.0.48375)
Keygen Artisteer 3.1.0.48375

Password: [boelshare]

cara aktivasinya KLIK DISINI

bingung cara pakenya ada tutornya DISINI

sumber : http://boelshare.blogspot.com/2012/05/artisteer-31-full-keygen-serial-crack.html
 

Download Pelajaran Bahasa Arab دروس اللغة العربية لغير ناطقين بها buatan Univ Islam Madinah

Bagi anda yg sedang atau akan mempelajari, atau anda mungkin adalah seorang guru/mudarris, saya merekomendasikan software ini untuk dijadikan bahan belajar mengajar. Software berformat flash ini adalah buatan Universitas/ Jamii’ah Islamiyyah Madinah.



Bagi yang sudah mengetahui tentang buku duurusul lughotil ‘arobiyyah li ghoiri an naathiiqiina bihaa, tentu sudah mengetahui kemudahan ketiga buku itu ketika diajarkan maupun dipelajari.

Nah, software durus flash ini berisi sekumpulan materi bahasa Arab yang sangat lengkap yang berasal kitab durus lughoh tersebut dan diengkapi dengan kitab-kitab bahasa lainnya semisal kitab silsilah, juga terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan kitab dengan berbagai tingkatan yg tersesuaikan yang diajarkan di univ Islam Madinah.



Silahkan >>download di sini<<

Petunjuk download:

setelah anda sukses mendownload file ini,  ekstraklah file zip tersebut.. Berikut daftar file yang akan anda dapatkan, jika berhasil mengekstraknya, pilih file Lughoh, doble klik!

Durus-Flash Arabic Lessons Flash Formated

selamat belajar dan mengajar..
 

Cara mendownload file .swf di firefox dengan add-ons download helper

Kali ini saya akan menunjukkan cara mendownload file .swf  di browser firefox menggunakan add-ons, berikut langkah langkah nya

1. buka browser firefox.

2. download add-ons yang bernama download helper, cara mendownload.nya buka tools > add-ons > pilih tab get add-ons > lalu ketikkan download helper di tempat search add-ons > klik search (gambar kaca pembesar).

3. jika telah muncul klik add to firefox, lalu firefox akan mendownload dan menginstal secara otomatis.

4. jika proses instalasi telah selesai, restart firefox.

5. setelah merestart firefox sekarang buka kembali add-ons (tool > add-ons), setelah terbuka jendela add-ons, pilih tab ektensions > klik pada DownloadHelper > klik options, lalu akan teruka jendela preferences.

6. pilih tab capture > pilih tab network.

7. lalu isi kan "swf" pada kotak kecil di bawah, setelah itu klik add > ok

8. sekarang buka situs tempat file swf, jika gambar download helper yang berada di atas sebelah kiri addres bar menyala, maka download helper telah menemukan file yang ektensi nya support dengan list nya tadi.

9. klik panah kecil disebelah kanan download helper, lalu akan muncul file file yang bisa didownload nya

10. klik file yang ingin anda download lalu pilih lokasi untuk penyimpanan file tersebut, lalu klik ok.

sumber : kimbuy.blogspot.com/2011/04/cara-mendownload-file-swf-di-firefox.html
 

Kisah lengkap Sara Bokker menemukan Islam, “Islam adalah jalan hidup, Akhirnya aku bebas!”



Bagaimana Sara Bokker menemukan Islam Aku tumbuh di  kota kecil di South Dakota, Amerika Serikat, yang aku pernah berhubungan hanya dengan agama yang ada di berbagai denominasi Kristen.  Aku dan keluargaku kadang-kadang menghadiri gereja Lutheran, didorong oleh ibuku, dan akhirnya aku membenarkan Lutheran. Aku percaya Tuhan, tetapi aku tidak percaya pada semua "barang gereja": bernyanyi, menyembah gambar salib dan Yesus, dan memakan "tubuh dan darah Kristus". Hal itu hanya tidak masuk akal bagiku.

Sepanjang yang dapat ku ingat, sesuatu selalu hilang. Ada lubang di hatiku, kesedihan yang besar ini dan kegelapan kesendirian yang merasuki setiap sel dalam tubuhku, pikiran, dan jiwa. Tidak ada yang dapat mengisi lubang itu, dan kesakitan tak kunjung pergi. Aku beralih ke alkohol di usia yang sangat muda untuk mati rasa sedalam itu, menderita sakit. Tetapi itu hanya sementara, dan ini bahkan selalu membuatku merasa lebih buruk setelah kematian rasa itu.

Kejauhanku dari keluargaku dan setiap orang di sekitarku meningkat seiring dengan pertumbuhanku. Aku memilki kemuakan dan kebencian terhadap diriku sendiri, yang menyebabkanku menjadi benar-benar mengerikan terhadap orangtua ku. Semua yang aku ingat, ingin melarikan diri  – melarikan diri dari "darimana aku dan siapa aku". Bagaimanapun, aku menyadari bahwa tidak peduli sekeras apapun aku mencoba, aku tidak dapat melarikan diri dari "siapa aku". Makanya, aku memutuskan untuk melakukan apa yang dapat membuatku melarikan diri dari diriku sebelum aku menghancurkan diriku.

Aku menjadi seorang budak dalam pandanganku. Aku telah termakan oleh ini semua.
Aku keluar dari tempat kuliahku dan meninggalkan South Dakota ke Florida sendirian ketika aku berusia 19 tahun. Siap untuk membuat sebuah permulaan yang baru di lingkungan baru yang menggairahkan, aku menemukan sedikit kebahagiaan untuk sebuah periode singkat dari waktu. Tetapi hal itu dangkal. Rasa sakit itu dan kesedihan, lubang di hatiku, masih ada.

Aku telah menghabiskan bertahun-tahun untuk sesuatu yang dapat menyembuhkan diriku. Aku beralih ke psikologi, pertolongan sendiri dengan buku-buku dan rekaman dan latihan, semua yang benar-benar membantuku dalam urusan yang besar. Beberapa pekerjaanku memungkinkakku untuk mendapatkan beberapa uang dengan mudah, maka itu habis secepat mendapatkannya, "terimakasih atas belanja dan pesta".

 Dengan tujuan untuk tetap bersama setiap orang, aku mengambil kartu kredit – kartu kredit yang banyak – dan aku menemukan diriku tenggelam lebih dalam dan lebih dalam lagi di dalam hutang, tetapi tidak begitu peduli karena aku merasa hanya hidup untuk satu hari. Aku juga terjepit dalam pandanganku. Ini menghabiskan banyak waktu dan uang untuk tampil baik. Aku menjadi seorang budak dalam pandanganku. Aku telah termakan oleh semua ini: Penata rambut, gym, mall, dsb. Setelah semua itu, aku sebagaimana pandangaku, atau jadi apa yang aku pikirkan. Dan aku hanya tahu aku akan bahagia jika setiap orang memandangku, jika aku mendapatkan perhatian. Dan aku mendapatkan perhatian, tetapi aku benci!, ini membuatku sengsara. Jadi apa yang dapat membuatku bahagia? Aku masih mencarinya.

Aku menemukan cinta, dan itu membuatku sedikit bahagia. Kemudian aku mulai melihat kea rah keagamaan, semua macam dan tipe keagamaan. Cukup menarik, aku menemukan ada beberapa yang menjadi "kebenaran universal" di banyak agama. Terlihat berbeda, tetapi intinya sama. Cintaku untuk semua kemanusiaan dan kedamaian di dalam hatiku meningkat tajam seiring pencarian dan pertumbuhan spiritualku. Aku menjadi sangat tertarik di bidang "studi metafisika", dan beberapa tipe mediasi Timur dan yoga. Aku paling mengagumi hal-hal ini. Bagaimanapun, aku menginginkan lebih. Aku ingin seseorang memberitahuku dengan tepat apa yang harus dilakukan dan bagaimana untuk melakukannya. Aku butuh aturan dan struktur. Dan aku tidak mendapatkan itu di fakta lapangan yang sangat liberal ini, abstrak, dan bebas.

Akhirnya aku kembali ke perkuliahan, dan itu membuatku jauh lebih baik tentang diriku. Aku mengembangkan keinginan besar pada hubungan internasional dan setelah aku belajar kebenaran buruk tentang "Sejarah Amerika" dan "Kebijakan Luar Negeri AS", aku terkejut dengan semua ketidakadilan ini, rasisme, dan penindasan. Itu menyakiti hatiku. Aku telah sangat menyedihkan oleh penderitaan di dunia ini. Aku memutuskan, aku harus melakukan sesuatu untuk ini.

Aku hanya terlalu keras kepala untuk mengajukan salah satu cara untuk menjadi Muslim. Aku memulai  jaringan dengan mendidik sekolah menengah lokal dan mahasiswa tentang ketidakadilan di Timur Tengah, dan akhirnya aku mulai mengorganisir para aktivis lokal untuk pergi ke Washington DC, untuk memprotes perang yang akan datang di Irak. Selama proses ini, aku berjumpa dengan seorang pria yang mengagumkan – seorang muslim – yang juga melakukan hal yang sama. Aku tidak pernah melihat seseorang yang telah mendedikasikan hidupnya untuk penyebab yang juga aku sangat peduli  – keadilan dan hak asasi manusia. Dia telah memulai organiasinya, yang aku menjadi sukarelawan, karenanya aku dapat belajar darinya dan membantu perjuangannya. Karena kami bekerja bersama, dia berbagi kepadaku tentang sejarah Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa salam, para sahabatnya, dan peradaban yang mengagumkan dari Islam – satu-satunya contoh dari keadilan masyarakat di planet ini. Aku terkejut mendengar sejarah-sejarah ini, karena aku tidak tahu apa-apa tentang sejarah ini. Aku menjadi terpikat oleh Islam dan membaca banyak tentangnya, akhirnya aku membaca Al Qur'an.

Aku menemukan di dalam Islam, kebenaran yang aku sedang cari. Akhirnya semuanya masuk akal. Bagaimanapun, aku merealisasikan banyak kesalahpahaman dan klise yang aku bahkan tidak menyadarinya. Pertama-tama, aku tidak tertarik pada isu perempuan dan belum mengerti mengapa mereka berpakaian sangat berbeda. Aku dengan tegas mengatakan, "aku tidak akan pernah dapat berpakain seperti itu", karena aku masih mempunyai  pikiran, "bagaimana aku terlihat adalah aku".  Maka jika orang-orang tidak dapat melihat bagaimana aku, maka aku bahkan tidak akan pernah ada. Juga, bagaimana tentang "perempuan yang tinggal di rumah dan hanya memperhatikan anak-anak dan perkerjaan rumahtangga dan mendengarkan suaminya?" , ini terlalu banyak bagiku! Tidak ada jalan yang aku dapat mengerti mengapa seorang perempuan harus tinggal di rumah. Siapa dia jika dia tidak ada "diluar sana" mendaki jalanya untuk  "kaca-kaca langit"? Dan mengapa dia harus mematuhi suaminya?

Aku menemukan jawaban yang indah dari pertanyaan-pertanyaan ini, yang sangat logis dan luar biasa fungsional.  Kalian  lihat, Islam bukan sekedar "sebuah agama". Islam adalah sebuah jalan sempurna di dalam kehidupan. Di dalamnya, kalian memiliki petunjuk dan jawaban-jawaban bahkan untuk hal yang paling kecil, seperti bagaimana makan dan tidur. Ini mengagumkan!

Bagaimanapun, aku masih tidak berkeinginan untuk masuk Islam. Itu terlihat terlalu dini bagiku, terlalu banyak pertanggungjawaban dan aku terlalu keras kepala untuk mengajukan cara bagaimana seharusnya untuk menjadi seorang Muslim. Kemudian pada malam yang dingin di Januari 2003, aku sedang berada di dalam bis kembali dari demonstrasi anti-perang di Washington DC, aku berada dipersimpangan jalan hidupku. Aku benci pekerjaanku dan baru saja meninggalkan suamiku karena kita telah hidup terpisah. Aku telah cukup mengorganisir orang-orang anti-perang. Aku berkata kepada diri sendiri, "apa yang dapat aku lakukan? Apa yang dapat aku lakukan? Aku hanya ingin menjadi seseorang yang baik dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Tetapi bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?", Tiba-tiba, jawabannnya datang kepadaku: Menjadi Muslim. Itu saja! Sebuah selimut perdamaian memelukku. Aku merasa begitu tenang dan yakin dan penuh dengan kebahagiaan. Tiba-tiba aku mempunyai sebuah tujuan hidup, sebuah alasan untuk ada.

Hidup tetaplah hidup: ini tidak mudah, tetapi sekarang aku memiliki buku panduan.
Seminggu kemudian, aku mengucapkan dua kalimat Syahadat di depan publik di sebuah pelataran untuk Masjid baru. Segera setelah aku mengucapkannya, dua pelangi terlihat di langit! Setiap orang yang menyaksikannya sangat terharu dan semua muslimah berdatangan setelah itu memelukku. Aku menangis dari sukacita yang sangat banyak, karena kebanyakan orang disana, bahagia karena memiliki ku di Ummat ini.
Hari berikutnya, bersemangat untuk menunjukkan kepada dunia, aku seorang Muslim!

Aku pergi ke tempat toko lokal Timur Tengah dimana mereka menjual hijab-hijab yang cantik dan pakaian yang sesuai dengan persyaratan pakaian Muslim. Aku membeli banyak gaun (jilbab) dan kerudung, dan sejak hari itu, aku berpakaian dengan benar. Ahhhhh…akhirnya bebas! Aku telah merusak belenggu fashion dan perbudakan fisik yang diberlakukan oleh masyarakat dangkal. Sejujurnya, aku merasa seperti sebuah beban berat telah terangkat dari pundakku. Aku tidak lagi merasa tertekan untuk berpakaian dan terlihat lebih baik. Akhirnya aku menghargai diriku sendiri dan tidak ada lagi dasar pada penghargaan diriku atas perhatian berdasarkan reaksi dan perhatian orang lain. Ketika banyak yang memandangku dengan pandangan aneh – beberapa dengan rasa kasihan, beberapa dengan rasa marah, dan beberapa dengan rasa penasaran – aku telah mendapatkan penghargaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Alhamdulillah, seorang pria yang mengagumkan yang mengenalkanku kepada Islam menikahiku, tepatnya setelah satu bulan aku menjadi Muslim. Sejak itu, kami melanjutkan pekerjaan kami bersama-sama melawan ketidakadilan di seluruh dunia. Kami telah bepergian ke seluruh Timur Tengah dan hijrah dari Amerika ke Mesir untuk bersama ibu suamiku dan tinggal di lingkungan yang Islami. Alhamdulillah, aku diberkahi dengan sebuah keluarga yang indah, selain itu, keluarga yang lebih besar – Ummat islam – aku dapatkan sejak aku menjadi seorang Muslim.

Hidup tetaplah hidup: ini tidak mudah, tetapi sekarang aku mempunyai buku panduan, sebuah struktur, sebuah fondasi. Hati ku telah lengkap. Kesedihan dan kesendirian telah pergi. Sekarang aku merasa, aku adalah bagian. Aku adalah seseorang. Dan aku di rumah, setidaknya untuk saat ini, di dalam milidetik ini yang kita katakan (kehidupan duniawi), hingga aku sampai di akhir, di rumah abadi di akhirat, insya Allah dekat dengan yang Tercinta, Penciptaku, Tuhan Semesta alam, yakni Allah yang Maha Suci dan Maha Agung.

Sara Bokker
Sara Bokker adalah seorang mantan artis, model di Amerika Serikat, instruktur fitness, dan aktivis. Saat ini Sara adalah seorang direktur komunikasi di The March for Justice, seorang co-founder The Global Sisters Network. Dan produser terkenal Shock & Awe Gallery©. Sara bias dihubungi di srae@marchforjustice.com.
***
Note: artikel ini diterjemah dengan persetujuan dari ukhti Sara Bokker untuk muslimahzone.com
Foto Ilustrasi by türkbeyi01
Alih bahasa: zafaran

sumber : http://arrahmah.com/read/2012/02/12/18004-kisah-lengkap-sara-bokker-menemukan-islam-islam-adalah-jalan-hidup-akhirnya-aku-bebas.html
 

Amazing Story: Perjalanan panjang seorang wanita mualaf Rusia


Awal mulanya…Ia seorang gadis Rusia, berasal dari keluarga yang taat beragama, akan tetapi ia seorang penganut kristen ortodox yang sangat fanatik dengan kristennya.Salah seorang pedagang Rusia menawarinya untuk pergi bersama dengan sekelompok gadis-gadis ke negara teluk untuk membeli alat-alat elektronik yang kemudian akan dijual di Rusia. Demikianlah awal kesepakatan antara pedagang dengan gadis-gadis tersebut.

Ketika mereka telah sampai di sana, laki-laki itu mulai menampakkan taringnya dan mengungkapkan niat jahatnya. Ia menawarkan kepada gadis-gadis tersebut profesi tercela. Ia mulai merayu mereka dengan harta yang melimpah dan hubungan yang luas, sampai sebagian besar gadis-gadis itu terpedaya dan akhirnya menerima idenya, kecuali wanita yang satu ini. Ia sangat fanatik dengan agama kristennya sehingga ia menolak.

Laki-laki itu menertawakannya seraya berkata, "Engkau di negeri ini tersia-sia, engkau tidak memiliki apapun selain pakaian yang engkau pakai … dan aku tidak akan memberikan apapun kepadamu". Ia mulai menekannya, ia tempatkan wanita itu di sebuah flat (kamar) bersama gadis-gadis yang lain dan ia sembunyikan paspor-paspor mereka. Gadis-gadis yang lain tidak mampu mempertahankan prinsipnya, mereka pun larut bersama arus … sementara ia tetap teguh menjaga kesuciannya. Setiap hari ia selalu mendesak laki-laki itu untuk menyerahkan paspornya atau memulangkan dirinya ke negeri asalnya. Tetapi laki-laki itu menolak. Pada suatu hari ia berusaha untuk mencari paspor itu di flat. Setelah susah payah mencarinya akhirnya ia menemukannya. Langsung saja ia ambil paspor tersebut dan segera kabur dari flat itu.

Ia keluar menuju ke jalan raya, sementara ia tidak punya apa-apa selain pakaian yang dikenakannya. Ia kebingungan, ia orang asing yang tidak tahu kemana harus pergi, tak ada keluarga, tak ada hubungan, tak ada harta, tak ada makanan dan tak ada juga tempat tinggal.Wanita yang lemah itu benar-benar kebingungan, menoleh ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba ia melihat seorang pemuda yang sedang berjalan bersama tiga orang wanita, ia merasa tentram dengan penampilannya lalu ia menghampirinya dan mulai berbicara dengan bahasa Rusia.Pemuda itu minta maaf karena ia tidak paham bahasa Rusia. Wanita itu berkata, "Apakah kalian bisa berbicara bahasa Inggris". Mereka menjawab, "Ya, bisa." Wanita itu menangis karena gembira, lalu berkata, "Aku seorang wanita dari Rusia, kisahku begini (ia menuturkan kisahnya), aku tidak punya harta dan tempat tinggal, aku ingin pulang ke negeriku, yang aku inginkan dari kalian hanyalah sekedar mau menampungku dua atau tiga hari agar aku dapat mengatur urusanku bersama keluargaku dan saudara-saudaraku di negeriku."

Pemuda yang bernama Khalid itu merenungkan kata-katanya, ia berfikir boleh jadi wanita ini menipu! Sementara wanita itu melihat kepadanya dan menangis. Lalu Khalid bermusyawarah dengan ibu dan kedua saudara perempuannya.

Pada akhirnya mereka sepakat membawa wanita itu ke rumah. Ia mulai menghubungi keluarganya di Rusia, akan tetapi tidak ada yang menjawab. Jaringan telepon terputus di negeri itu! Padahal ia sudah mengulang-ngulang menelpon setiap jam.

Keluarga itu tahu bahwa wanita itu seorang Kristen. Mereka berusaha untuk berlemah lembut dan santun kepadanya. Wanita itu mencintai mereka dan mereka mengajaknya untuk memeluk Islam. Akan tetapi ia menolak dan tidak ingin berpindah agama, bahkan tidak bersedia sekedar untuk diskusi tentang masalah agama sama sekali, karena ia dari keluarga ortodox yang sangat fanatik membenci Islam dan kaum muslimin!
Khalid pergi ke Pusat Islam dan Dakwah (Islamic Center) lalu membawakan untuknya beberapa buku tentang Islam dalam bahasa Rusia. Wanita itu membacanya dengan seksama. Setelah membaca buku-buku tersebut ia mulai bisa memahami tentang Islam. Pada akhirnya ia terkesan dan kagum dengan agama yang baru ia kenal ini. Hari-hari terus berlalu sementara mereka terus berusaha untuk meyakinkannya hingga akhirnya dia masuk Islam. Semakin hari keislamannya semakin baik. Ia mulai menaruh perhatian terhadap ajaran-ajaran dien dan semangat untuk bergaul dengan wanita-wanita yang shalihah. Setelah memeluk Islam ia takut untuk kembali ke negerinya karena khawatir kembali ke agama Kristen.

Pernikahan

Karena ia telah menjadi seorang wanita yang muslimah maka akhirnya Khalid pun menikahinya. Ternyata ia lebih teguh dalam memegang dien daripada kebanyakan wanita-wanita muslimah lainnya. Pada suatu hari ia pergi bersama suaminya ke pasar, di sana ia melihat seorang wanita bercadar. Ini adalah untuk pertama kalinya ia melihat seorang wanita berjilbab yang menutupi wajahnya (bercadar). Seorang wanita berjilbab dengan sempurna, ia merasa heran dengan bentuk pakaian tersebut!! Ia berkata kepada suaminya , "Khalid, kenapa wanita itu berpakaian seperti itu? Mungkin wanita itu tertimpa penyakit yang membuat rusak wajahnya sehingga ia menutupinya?"

Khalid menjawab, "Tidak, wanita itu berhijab dengan hijab yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk hamba-hamba-Nya dan yang diperintahkan oleh Rasul-Nya." Ia terdiam sebentar kemudian berkata, "Ya, benar, ini adalah hijab yang islami, yang dikehendaki oleh Allah untuk kita."

Khalid berkata, "Dari mana engkau tahu?" Ia menjawab, "Aku sekarang merasakan, jika aku masuk ke pertokoan, mata-mata para pemilik toko itu tidak lepas dari wajahku! Seakan-akan mereka mau menelan wajahku sepotong-sepotong!! Kalau begitu wajahku ini harus ditutup, tidak boleh ada yang melihatnya selain suamiku saja, kalau begitu aku tidak akan keluar dari pasar ini kecuali dengan hijab seperti itu. Di mana kita bisa membelinya?". Khalid berkata, "Tetaplah terus dengan hijabmu ini, seperti ibu dan saudara-saudara perempuanku." Ia menjawab, "Tidak, aku ingin hijab seperti yang diinginkan Allah."

Hari-hari terus berlalu atas wanita ini sementara tidak ada yang bertambah kecuali keimanannya. Orang-orang yang ada di sekelilingnya menyukainya, hati dan perasaan Khalid pun terkuasai olehnya.
Pada suatu hari ia melihat paspornya, ternyata hampir habis masa berlakunya dan harus segera diperpanjang. Yang paling sulit adalah paspor itu harus diperpanjang di kota tempat dulu ia tinggal. Jadi mesti pergi ke Rusia. Jika tidak, maka ia akan dianggap pendatang gelap. Khalid memutuskan untuk pergi bersamanya, karena wanita itu tidak mau bepergian tanpa disertai mahram.

Mereka berdua naik pesawat jawatan penerbangan Rusia (Russian Air Lines) sementara wanita itu tetap dengan hijabnya yang sempurna!! Ia duduk di samping suaminya dengan mantap dan penuh kewibawaan. Khalid berkata kepadanya, "Aku khawatir kita menemui kesulitan-kesulitan karena hijabmu ini." Ia menjawab, "Subhanallah! engkau ingin agar aku mentaati orang-orang kafir tersebut dan mendurhakai Allah? Tidak, demi Allah, terserah mereka mau ngomong apa."

Orang-orang mulai memandanginya. Dan para pramugari mulai membagi-bagikan makanan dan khamr (bir) kepada para penumpang. Tak lama kemudian khamr mulai beraksi di kepala mereka, kata-kata kasar mulai bermunculan dari orang-orang di sekelilingnya yang diarahkan kepadanya. Ada yang membuat lelucon (humor), ada yang tertawa, ada juga yang mengolok-olok. Mereka berdiri di samping wanita itu dan mengomentari dirinya. Sementara Khalid melihat ke arah mereka tanpa memahami ucapan mereka sedikitpun. Adapun wanita itu tersenyum dan tertawa serta menerjemahkan omongan mereka kepadanya. Sang suami marah, tetapi wanita itu berkata, "Jangan, jangan engkau bersedih, jangan merasa sempit dada, ini perkara kecil dibandingkan ujian dan cobaan iman yang dialami oleh para sahabat Nabi, baik yang laki-laki maupun perempuan." Wanita itu bersabar, demikian juga sang suami, hingga pesawat itu mendarat
.
Di Rusia

Khalid berkata, "Ketika kami turun di bandara, aku menyangka bahwa kami akan pergi ke rumah keluarganya dan tinggal di sana, setelah itu akan menyelesaikan pengurusan perpanjangan paspor kemudian pulang. Akan tetapi pandangan istriku ternyata cukup jauh."Wanita itu berkata, "Keluargaku masih menganut kristen ortodox semua, mereka fanatik dengan agamanya. Oleh karena itu aku tidak ingin ke sana sekarang! Tetapi kita akan menyewa sebuah kamar di satu tempat dan tinggal di sana lalu mengurus perpanjangan paspor. Nanti sebelum pulang, kita berkunjung ke rumah keluargaku." Khalid pun menyetujui usulan yang bagus itu.Kami pun menyewa sebuah kamar dan bermalam di situ. Keesokan harinya kami pergi ke kantor bagian pengurusan paspor. Kami menemui petugas dan ia meminta agar kami menyerahkan paspor yang lama berikut foto pemiliknya. Istriku menyerahkan fotonya yang hitam putih, yang tak terlihat dari tubuhnya kecuali bagian wajahnya saja.

Petugas itu berkata, "Foto ini menyalahi aturan, kami minta foto yang berwarna, dan terlihat di situ wajah, rambut dan leher dengan sempurna!!" Istriku menolak menyerahkan selain foto itu. Kami pun pergi ke petugas kedua lalu petugas yang lainnya lagi, akan tetapi mereka semua minta foto yang tidak berjilbab, sementara istriku berkata, "Tidak mungkin aku berikan kepada mereka foto yang tabarruj (terbuka auratnya) selama-lamanya." Para petugas itu pun menolak melayani permintaan kami. Kemudian kami menuju ke pimpinan utama mereka yang perempuan.

Istriku berusaha semampunya meyakinkan pimpinan itu agar mau menerima foto tersebut. Akan tetapi ditolak. Istriku mulai mendesak seraya berkata, "Apakah tidak engkau lihat rupaku yang sebenarnya lalu engkau bandingkan dengan yang ada di foto itu? Yang penting wajah terlihat, adapun rambut bisa saja berubah. Bukankah foto ini sudah cukup?!"Pimpinan itu tetap bersikeras bahwa aturan tidak membolehkan foto seperti itu. Maka istriku berkata, "Saya tidak akan menyerahkan selain foto-foto ini, lalu apa jalan keluarnya?" Sang pimpinan berkata, "Tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah ini kecuali direktur utama di kantor pusat pengurusan paspor yang berada di Moskow." Maka kami pun keluar dari kantor tersebut.
Ia menoleh kepadaku seraya berkata, "Wahai Khalid, kita akan pergi ke Moskow." Ketika itu aku berkata kepadanya, "Sudahlah, serahkan saja foto yang mereka inginkan itu, bukankah Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya? Maka bertakwalah kepada Allah semampumu. Dan ini sesuatu yang darurat, sementara paspor itu tidak akan dilihat kecuali oleh segelintir orang, itupun untuk sesuatu yang darurat, kemudian setelah itu engkau sembunyikan di rumahmu sampai habis masa berlakunya. Lepaskan dirimu dari kesulitan-kesulitan ini, kita tidak perlu pergi ke Moskow."Ia menjawab, "Tidak, tidak mungkin aku tampil dengan bentuk yang tabarruj (membuka aurat) setelah aku mengenal agama Allah ini."

Di Moskow

Ia mendesakku, akhirnya kami pun pergi ke Moskow, lalu kami menyewa sebuah kamar dan tinggal di situ. Keesokan harinya kami pergi ke kantor pusat pengurusan paspor. Kami menemui petugas pertama, kedua dan ketiga. Pada akhirnya kami terpaksa menghadap direktur utama. Kami menemuinya, ternyata ia termasuk orang yang paling buruk akhlaknya! Ketika ia melihat paspor, ia membolak-balik foto-foto kemudian mengarahkan pandangannya ke arah istriku, seraya berkata, "Siapa yang bisa membuktikan kepadaku bahwa engkau adalah pemilik foto-foto ini?" Ia ingin agar istriku membuka wajahnya agar dapat melihatnya. Istriku berkata kepadanya, "Katakan saja kepada salah seorang pegawai wanita yang ada di sini atau sekretaris wanita untuk menemuiku lalu aku bersedia membuka wajahku untuknya, sehingga ia dapat mencocokkan foto-foto itu. Adapun engkau maka tidak akan bisa mencocokkannya, aku tidak akan membuka wajahku untukmu."

Orang itu marah lalu mengambil paspor lama dan foto-fotonya berikut berkas-berkas lainnya kemudian dijadikan satu dan dilemparkan ke laci meja pribadinya. Ia berkata kepada istriku, "Engkau tidak akan bisa memperoleh paspor yang lama ataupun yang baru kecuali jika engkau serahkan kepadaku foto-foto yang benar-benar cocok dan kami bisa mencocokkannya denganmu."Istriku mulai berbicara kepadanya dan berusaha untuk meyakinkannya. Kedua orang itu berbicara dengan bahasa Rusia, sementara aku memandangi keduanya tanpa faham sedikitpun pembicaraan mereka. Aku marah … tetapi aku tak dapat berbuat apa-apa, sementara orang itu mengulang-ngulang, "Engkau harus mendatangkan foto-foto yang sesuai dengan syarat-syarat kami."

Istriku tetap berusaha untuk meyakinkannya… tetapi tidak ada hasilnya! Akhirnya ia diam dan berdiri, aku menoleh kepadanya dan mengulangi perkataanku sebelumnya, "Wahai istriku yang terhormat, Allah tidak akan memberikan beban kepada seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, dan kita dalam keadaan darurat, sampai kapan kita berkeliling di kantor-kantor pengurusan paspor?"Dia menjawab, "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia adakan baginya jalan keluar dan Dia karuniakan kepadanya rizki dari arah yang tidak diduga-duga."

Perdebatan antara aku dengannya semakin sengit, direktur pengurusan paspor itupun marah dan kami diusir dari kantornya. Kami keluar sambil menyeret langkah-langkah kami, perasaanku antara kasihan dan marah kepada istriku. Kami pun pergi untuk saling mempelajari perkara ini di kamar kami. Aku berusaha untuk meyakinkannya, akan tetapi ia tetap bersungguh-sungguh meyakinkanku, sampai larut malam. Kami pun shalat Isya'. Fikiranku tetap risau dengan musibah ini, kemudian kami makan malam seadanya lalu aku letakkan kepalaku untuk tidur.

Bagaimana engkau bisa tidur

Ketika ia melihatku seperti itu, wajahnya berubah lalu menoleh kepadaku seraya berkata, "Khalid, engkau akan tidur?!" Aku menjawab, "Ya, apakah engkau tidak merasa capek?!"Ia berkata, "Subhanallah, dalam kondisi yang sulit ini engkau bisa tidur?! Kita sedang melewati saat-saat yang kita harus lari kepada Allah, bangun dan mohonlah kepada Allah dengan sungguh-sungguh, karena ini adalah waktu untuk memohon."
Aku pun bangun dan shalat sesuai dengan yang Allah kehendaki untukku, kemudian aku tidur, adapun dia tetap berdiri untuk shalat dan shalat, setiap kali aku terbangun dan melihatnya, aku dapati dia masih dalam keadaan ruku' atau sujud atau berdiri atau berdoa atau menangis, sampai terbit fajar. Kemudian ia membangunkanku seraya berkata, "Telah masuk waktu fajar, mari kita shalat berjam'ah."
Aku pun bangun, berwudhu' dan shalat berjama'ah, kemudian ia tidur sejenak. Setelah matahari terbit ia terbangun seraya berkata, "Mari kita pergi ke kantor pengurusan paspor!!"Aku berkata, "Kita akan pergi ke kantor pengurusan paspor lagi?! Dengan argumen apa?! Mana foto-fotonya, kita masih belum memiliki foto-foto itu!!"

Ia berkata, "Marilah kita pergi dan berusaha, jangan putus asa dari rahmat Allah." Kami pun pergi. Demi Allah, ketika kaki-kaki kami menginjak lantai ruang pertama kantor pengurusan paspor tersebut dan mereka melihat istriku -yang sudah mereka ketahui sebelumnya- dengan hijabnya itu, tiba-tiba salah seorang petugas memanggil, "Engkau Fulanah?"Istriku menjawab, "Ya, benar!" Petugas itu berkata, "Ambillah paspormu." Dan ternyata paspor itu telah beres, lengkap dengan foto-fotonya yang berjilbab. Aku merasa gembira, lalu ia menoleh kepadaku seraya berkata, "Bukankah telah aku katakan kepadamu, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia adakan baginya jalan keluar."

Tatkala kami ingin keluar, petugas itu berkata, "Kalian harus kembali ke kota yang kalian datangi pertama kali agar paspor Anda distempel di sana." Kami pun kembali ke kota yang pertama dan aku berkata dalam hatiku, ini adalah kesempatan untuk mengunjungi keluarganya sebelum kami meninggalkan Rusia. Akhirnya kami sampai di kota keluarganya. Kami menyewa sebuah kamar kemudian kami menstempel paspor tersebut.

Perjalanan yang penuh siksaan

Kami pergi mengunjungi keluarganya. Ternyata rumah itu tampak kuno dan sederhana. Nampak jelas ada tanda-tanda kemiskinan di sana. Kami mengetuk pintu rumah tersebut dan yang membukakan pintu adalah kakak laki-lakinya yang tertua, ia seorang pemuda yang kekar otot-ototnya. Istriku gembira dapat bertemu dengan kakaknya, ia membuka wajahnya dan tersenyum serta mengucapkan selamat berjumpa! Adapun sang kakak -ketika pertama kali melihat adiknya- wajahnya terlihat gembira dengan kepulangannya yang selamat tapi bercampur heran karena pakaiannya yang hitam dan menutup semuanya itu.

Istriku masuk sambil tersenyum dan memeluk saudaranya. Aku pun ikut masuk di belakangnya dan duduk di ruang tamu, aku duduk seorang diri. Adapun dia, terus masuk ke dalam rumah. Aku mendengar mereka berbicara dengan bahasa Rusia. Aku tidak faham sama-sekali, tetapi aku perhatikan nada suara mereka semakin meninggi dan keras!! Logatnya pun berubah!! Teriakan mulai meninggi!!… Tiba-tiba mereka semua meneriaki istriku, sementara ia membela diri dan menyanggah perkataan mereka. Aku merasa ada hal yang tidak baik dalam urusan ini, tetapi aku tidak bisa memastikannya karena aku tidak faham sedikitpun dari pembicaraan mereka.

Tiba-tiba suara mereka semakin mendekat ke ruangan tamu –dimana aku berada di situ- kemudian keluarlah tiga orang pemuda dipimpin oleh seorang yang agak tua menemuiku. Pada mulanya aku menduga bahwa mereka akan menyambut kedatangan suami dari anak mereka! Ternyata mereka menyerangku seperti binatang buas. Tiba-tiba sambutan berubah menjadi pukulan-pukulan dan tamparan-tamparan!! Aku berusaha untuk membela diri dari serangan mereka, aku berteriak dan minta tolong, hingga habis kekuatanku. Aku merasa di rumah inilah akhir hidupku. Mereka semakin menghujaniku dengan pukulan-pukulan. Sementara itu aku berusaha menoleh ke sekitarku, aku berusaha mengingat-ingat dari pintu mana aku tadi masuk supaya aku bisa keluar. Ketika aku melihat pintu, aku segera bangkit membuka pintu dan kabur. Sementara mereka mengejar di belakangku. Aku masuk di tengah kerumunan orang hingga tersembunyi dari mereka.

Kemudian aku menuju ke kamarku yang kebetulan tidak jauh dari rumah itu. Aku berdiri membersihkan darah dari wajah dan mulutku. Aku melihat diriku, ternyata pukulan dan tamparan-tamparan itu meninggalkan bekas pada kening, pipi dan hidungku. Darah mengalir dari mulutku, pakaianku robek. Aku memuji Allah yang telah menyelamatkanku dari binatang-binatang buas tersebut. Tetapi aku berkata dalam hati, "Aku telah selamat, tetapi bagaimana dengan istriku?!" Wajahnya terbayang-bayang di hadapanku, apakah ia juga menerima pukulan dan tamparan sepertiku? Laki-laki saja hampir-hampir tak sanggup menghadapinya… sementara ia adalah seorang wanita, apakah ia mampu menanggungnya?! Aku khawatir wanita yang lemah itu roboh…

Inikah saatnya perpisahan…??

Syetan mulai bekerja dan membisikkan kepadaku, "Ia akan murtad dari agamanya dan kembali menjadi Kristen, lalu engkau akan kembali ke negerimu seorang diri." Aku jadi bingung, apa yang harus aku perbuat? Di negeri ini, kemana aku harus pergi, apa yang mesti aku lakukan? Nyawa di negeri ini murah, engkau bisa menyewa seseorang untuk membunuh orang lain hanya dengan sepuluh dollar!! Uuuh … bagaimana kalau keluarga istriku menyiksanya lalu ia menunjukkan kepada mereka tempatku, kemudian mereka mengutus seseorang untuk membunuhku di kegelapan malam…?

Aku kunci kamar, aku tetap merasa takut dan cemas sampai pagi. Kemudian aku berganti pakaian lalu pergi untuk mencari-cari informasi, aku lihat rumah mereka dari kejauhan, aku mengawasinya dan mengikuti apa yang terjadi di situ. Akan tetapi pintunya tertutup. Aku terus menunggu. Tiba-tiba pintu terbuka dan keluarlah tiga orang pemuda dan seorang tua. Ketiga pemuda itulah yang menyiksaku. Dari penampilannya nampaknya mereka akan pergi ke tempat kerja. Pintu pun tertutup dan terkunci kembali. Aku tetap mengawasi dan mengintai. Aku berharap dapat melihat wajah istriku, akan tetapi tak berhasil.

Aku terus mengawasinya sampai berjam-jam. Kemudian para laki-laki yang pergi itu kembali dari pekerjaan mereka dan memasuki rumah mereka. Aku merasa lelah, lalu kembali ke kamarku. Pada hari kedua, aku pergi mengawasi kembali. Akan tetapi aku tidak melihat istriku. Pada hari ketiga pun sama. Aku sudah putus asa akan kehidupannya, aku menduga ia sudah mati karena kerasnya siksaan atau dibunuh! Akan tetapi seandainya ia telah mati tentu paling tidak akan terlihat kesibukan di rumah itu, akan ada yang datang untuk berta'ziah (melayat) atau menjenguk. Akan tetapi ketika aku tidak melihat sesuatu yang aneh. Akhirnya aku meyakinkan diriku bahwa ia masih hidup dan kesempatan bertemu kembali masih ada.

Pertemuan

Pada hari yang keempat, aku tidak sabar untuk duduk di kamarku, lalu aku pergi untuk mengawasi rumah mereka dari kejauhan. Ketika para pemuda itu pergi bersama ayah mereka ke tempat kerjanya seperti biasa, sementara aku tetap mengawasi dan berharap, tiba-tiba pintu terbuka… dan ternyata wajah istriku terlihat dari balik pintu.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, aku melihat ke wajahnya, ternyata penuh dengan lingkaran-lingkaran merah dan bekas-bekas pukulan yang membiru, karena banyaknya pukulan dan tamparan. Pakaiannya bersimbah darah. Aku merasa cemas dan iba ketika melihat penampilannya. Aku segera menghampirinya. Aku melihatnya semakin jelas, ternyata darah mengalir dari luka-luka di wajahnya. Kedua tangan dan kakinya pun mengalirkan darah. Pakaiannya robek-robek, tidak tersisa kecuali secarik kain sederhana yang menutupinya. Kedua kakinya terikat dengan belenggu!! Kedua tangannya pun diikat ke belakang dengan rantai. Tatkala aku melihatnya seperti itu aku menangis. Aku tidak dapat menguasai diriku, aku panggil ia dari kejauhan…

Keteguhan

Istriku berkata kepadaku sambil menahan air matanya dan merintih karena pedihnya siksaan, "Dengarkan wahai Khalid, jangan engkau mencemaskan diriku, aku tetap teguh di atas perjanjian. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, apa yang aku temui sekarang ini tidak sebanding seujung rambut pun dengan apa yang ditemui oleh para sahabat dan tabi'in, apalagi para Nabi dan Rasul. Dan aku mengharap agar engkau tidak ikut campur dalam urusan antara aku dan keluargaku, dan pergilah cepat-cepat sekarang juga serta tunggulah di kamar sampai aku datang, insya Allah, akan tetapi perbanyaklah doa, qiyamullail dan shalat."
Aku pun pergi dari sisinya sementara aku merasa sangat iba dan sedih atas dirinya, aku tinggal di kamarku sehari penuh menunggunya, aku mengharapkan kedatangannya. Hari berikutnya pun lewat. Hari ketiga juga berlalu, sampai malam telah larut, tiba-tiba pintu kamarku diketuk! Aku terkejut… siapakah gerangan yang di balik pintu?! Siapa yang mengetuk itu? Akan merasa sangat takut, siapa yang datang pada tengah malam begini? Boleh jadi keluarganya telah mengetahui tempatku, atau boleh jadi istriku telah mengaku lalu keluarganya datang untuk membunuhku. Aku ditimpa ketakutan seperti mau mati, tidak ada jarak antara aku dengan kematian kecuali seujung rambut. Aku bertanya dengan mengulang-ulang, "Siapa yang mengetuk pintu itu?"

Tiba-tiba terdengar suara istriku berkata dengan penuh kelembutan, "Bukalah pintu, aku Fulanah." Kemudian aku nyalakan lampu kamar dan aku buka pintu. Ia masuk dalam keadaan gemetar dan kondisi yang mengenaskan, sementara luka-luka disekujur tubuhnya. Ia berkata, "Cepat kita pergi sekarang!" Aku berkata, "Sementara keadaanmu seperti ini?!" Ia menjawab, "Ya, cepatlah." Aku mulai membereskan pakaianku sementara ia mengambil kopernya, ia mengganti pakaiannya dan mengeluarkan hijab dan 'aba'ah (mantel luar) nya lalu dipakainya. Kami segera mengambil semua barang-barang kami lalu turun dan naik taksi. Wanita yang lemah itu menghempaskan tubuhnya yang lapar dan penuh luka itu ke kursi mobil…

Ke Bandara

Begitu aku naik taksi, aku langsung berkata kepada sopir dengan bahasa Rusia, "Ke bandara pak!" Aku memang sudah mengetahui beberapa kata dalam bahasa Rusia. Tetapi istriku berkata, "Tidak, kita tidak akan pergi ke bandara, tetapi kita akan pergi ke suatu desa."Aku bertanya, "Kenapa? Bukankah kita akan kabur?!" Ia menjawab, "Benar, akan tetapi jika keluargaku tahu akan kepergianku mereka pasti akan segera mencari kita di bandara. Kita pergi saja ke suatu desa, jika kita telah sampai di desa tersebut kita akan turun, lalu naik mobil lain ke desa yang lainnya, kemudian ke desa lainnya, kemudian ke sebuah kota lain yang di situ ada bandara internasional."

Ketika kami telah sampai di bandara internasional, kami segera memesan tiket untuk pulang ke negeri kami, akan tetapi pemesanan terlambat, lalu kami menyewa sebuah kamar dan tinggal di situ. Tatkala kami sudah merasa tenang tinggal di kamar, istriku melepas aba'ah (mantel luar) nya. Aku melihat kepadanya, ya Allah … ternyata tidak ada satu tempat pun yang selamat dari darah!! Kulitnya tercabik, darah-darah yang membeku, rambut yang terpotong-potong dan bibir yang membiru …

Kisah yang menakutkan

Aku bertanya kepadanya, "Apa yang telah terjadi?." Ia menjawab, "Ketika kita telah masuk ke rumah, aku duduk bersama keluargaku, lalu mereka berkata kepadaku, 'Pakaian apa ini?!! Aku menjawab, 'Ini adalah pakaian Islam.' Mereka berkata, 'Dan siapakah laki-laki itu?!' Aku menjawab, 'Dia suamiku, aku telah masuk Islam dan menikah dengan laki-laki tersebut.' Mereka berkata, 'Tidak mungkin ini terjadi!'"
Kemudian aku berkata, "Dengarkanlah dulu ceritaku." Lalu aku ceritakan kepada mereka kisah laki-laki Rusia yang ingin menarikku ke lembah prostitusi, lalu bagaimana aku bisa lari darinya, kemudian pertemuanku denganmu. Mereka berkata, "Seandainya engkau menempuh jalan prostitusi tentu lebih kami sukai daripada engkau datang kepada kami sebagai muslimah." Mereka juga berkata kepadaku, "Sekali-kali engkau tidak akan bisa keluar dari rumah ini kecuali sebagai wanita kristen orthodox atau mayat yang kaku!!"

Sejak saat itu mereka menyiksa dan memukuliku, kemudian mereka menuju kepadamu dan memukulimu, sementara aku mendengar mereka memukulimu dan engkau berteriak minta tolong, sedangkan aku saat itu dalam keadaan terikat. Dan ketika engkau lari, saudara-saudaraku kembali kepadaku dan menumpahkan cacian serta cercaannya kepadaku. Kemudian mereka pergi dan membeli rantai belenggu, lalu mereka mengikatku.

Mereka mulai mencambukku, aku merasakan cambukan yang meninggalkan bekas, mereka mencambukku dengan cambuk-cambuk yang aneh dan asing!! Setiap hari pemukulan dimulai ba'da 'ashar sampai tiba waktu tidur, adapun di pagi hari, ayah dan saudara-saudaraku pergi ke tempat kerja, sedangkan ibuku di rumah. Nah, inilah waktu istirahatku satu-satunya. Tidak ada di sampingku selain adik perempuan yang umurnya 15 tahun. Ia mendatangiku dan menertawakan keadaanku. Percayakah engkau bahwa hingga tidur pun aku dalam keadaan pingsan? Mereka mencambukku sampai aku pingsan dan tertidur. Mereka hanya menuntut dariku agar murtad dari Islam, tetapi aku menolaknya dan berusaha keras untuk bersabar. Setelah itu adik perempuanku mulai bertanya kepadaku, "Kenapa engkau tinggalkan agamamu dan agama ibu, ayah serta kakek-kakekmu?."

Dia adakan baginya jalan keluar

Aku berusaha untuk meyakinkannya, aku jelaskan kepadanya tentang dien ini, aku terangkan tentang tauhid, lalu ia pun mulai merasa puas dan terkesan!! Gambaran tentang Islam mulai jelas di hadapannya!! Tiba-tiba aku dikejutkan olehnya ketika ia berkata, "Engkau di atas kebenaran … inilah agama yang benar, inilah agama yang seharusnya aku anut juga!!" Kemudian ia berkata kepadaku, "Aku akan membantumu." Aku menjawab, "Jika engkau memang ingin membantuku maka bantulah aku untuk menemui suamiku."
Adik perempuanku mulai melihat dari atas rumah, lalu ia melihatmu sedang berjalan, ia segera berkata kepadaku, "Sesungguhnya aku melihat seorang laki-laki yang begini dan begitu cirinya." Aku berkata, "Dialah suamiku, jika engkau melihatnya maka bukakanlah pintu untukku agar aku bisa berbicara kepadanya."
Dan benar, ia pun membukakan pintu lalu aku keluar dan berbicara kepadamu, akan tetapi aku tidak bisa keluar menghampirimu karena aku dalam keadaan terikat dengan dua rantai belenggu yang kuncinya dipegang oleh saudaraku, dan rantai yang ketiga diikatkan ke salah satu tiang rumah agar aku tidak bisa keluar. Kuncinya dipegang oleh adik perempuanku ini dan akan dibukanya bila aku hendak ke kamar mandi.
Ketika aku berbicara kepadamu waktu itu dan aku meminta kepadamu agar tetap tinggal sampai aku datang, keadaanku masih terikat dengan rantai belenggu. Lalu aku mulai meyakinkan adik perempuanku tentang Islam, maka ia pun masuk Islam dan ingin berkorban dengan pengorbanan yang lebih besar dari pengorbananku. Ia pun memutuskan untuk melepasku agar bisa keluar rumah, akan tetapi kunci-kunci rantai belenggu dipegang oleh saudaraku dan ia sangat menjaganya.

Pada hari tersebut, adik perempuanku menyiapkan untuk saudara-saudaraku khamr yang kental dan berat. Lalu mereka pun meminumnya sampai mabuk berat dan tidak sadar sama sekali. Kemudian adikku mengambil kunci tersebut dari kantong saudaraku dan membuka rantai-rantai belenggu itu dariku. Lalu aku datang menemuimu pada kegelapan malam itu.
Aku bertanya kepada istriku, "Bagaimana adik perempuanmu? Apa yang akan terjadi dengannya?" Ia menjawab, "Tidak masalah, aku sudah meminta kepadanya agar merahasiakan ke-Islamannya sampai kita bisa memikirkan urusannya."

Kami pun bisa tidur malam itu, dan keesokan harinya kami pulang ke negeri kami. Begitu kami sampai di negeri kami, langsung aku masukkan istriku ke rumah sakit. Ia tinggal di situ beberapa hari menjalani pengobatan karena bekas cambukan-cambukan dan penyiksaan. Dan sekarang ini kami berdoa untuk adik perempuannya agar Allah Subhanahu wa Ta'ala meneguhkan hatinya di atas dien-Nya.
***
Kisah ini dikutip dari kaset yang berjudul Qishash Mu'atstsirah, oleh Dr. Ibrahim Al Faris
Sumber: Majalah Qiblati
 

Amber Costa: Islam adalah Jawaban Pencarianku

Amber Costa: Islam adalah Jawaban Pencarianku (1)

Amber Costa tumbuh dan besar dalam kepercayaan Katolik. Namun, ia tidak pernah memahami mengapa harus berdoa melalui perantara tidak langsung kepada Tuhan.

Ia juga merasa bingung dengan dosa turunan dan hanya pastor yang bisa menghapuskan dosa tersebut.

"Jujur, aku juga heran. Aku rajin pergi ke gereja dan mengikuti sekolah pendidikan agama. Setelah itu aku tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadi Kristen yang baik," ujarnya.

Amber memahami kata baik berarti memberi, peduli, dan penyayang. Akan tetapi, ia tidak mengetahui bagaimana melaksanakannya. 

Kebingungan itu coba ia hilangkan dengan mencari cara bagaimana berhubungan dengan satu Tuhan. Sembari mencari, ia masih rajin ke gereja dan mendalami ajaran Kristen.

"Sebenarnya, rutinitasku itu tak lebih dari sekedar formalitas yang mengganggu hari libur," kata dia. Sekali lagi, ia mencoba mencari apa yang ia inginkan pada fondasi ajaran Katolik.

Ia berharap menemukannya. "Aku tahu, aku gagal. Aku akhirnya meninggalkan Katolik dan mencari pilihan yang tepat untukku," ucapnya.

Ia sempat berpikir untuk mempelajari Yahudi. Namun, niatan itu ia batalkan karena Yahudi menolak kehadiran Yesus. Pilihan selanjutnya adalah Islam.

Amber Costa mengenal Islam ketika mengunjungi Mesir. Ia kemudian mengeksplorasi ajaran Islam melalui Alquran dan internet.

Hal pertama yang ia ingat sewaktu membaca Alquran adalah ayat-ayat di dalamnya tampak sosok Tuhan tengah berbicara padanya. 

"Hal lain yang membuatku tertarik adalah isi Alquran tidak pernah berubah setelah masa Nabi Muhammad SAW, semoga rahmat Allah selalu menyertainya," ujar dia.

Semakin mendalami ajaran Islam, ia temukan hal yang dicarinya. Pertama, umat Islam hanya menyembah satu Tuhan. Terakhir, Islam membekali setiap Muslim panduan hidup yang demikian lengkap yaitu Alquran dan Alhadist.

"Aku akhirnya tahu persis apa yang harus dilakukan. Aku harus menjadi seorang Muslim," ungkapnya terharu. Usai mengucapkan dua kalimat syahadat, Amber kembali bingung.

Ia tidak tahu bagaimana menyampaikan kabar keislamannya kepada keluarga dan teman-temannya. "Aku begitu bahagia menemukan Islam, dan merasa kuat karenanya. Tidak mudah memberitahu orang-orang bahwa aku seorang Muslim. Aku berdoa kepada Allah agar menjaga imanku setiap hari," ucapnya.

Tak lama, Amber mendapat tawaran magang di Mesir. Kebahagiaannya bertambah, karena ia akan memiliki banyak teman. "Alhamdulillah banyak orang yang mendukungku di sana," pungkasnya. 
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. abu-uswah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger