Meningkatnya jumlah penderita kanker dari tahun ke tahun membuat Komunitas Eks-Kim (Eksperimen Kimia) Akademi Kimia Analisis menaruh keprihatinan yang mendalam. Keprihatinan ini kemudian mereka wujudkan dengan mencari inovasi baru sebagai solusi dari realitas kasus kanker tersebut. Dengan usaha yang terbilang tak mudah, akhirnya mereka berhasil mendapatkan solusi yang sangat inovatif. Permen antikanker, itulah hasil penemuan komunitas ini. Menurut Ludhy, ketua Aks-Kim, seperti dilansir Radar Kampus, penyajian dalam bentuk permen diharapkan agar mudah dikonsumsi dan dapat dinikmati oleh semua umur.

Pembuatan permen ini membutuhkan bahan dan alat khusus serta teknik yang rumit. Pembuatannya juga memakan waktu cukup lama, yaitu sembilan hari dari waktu pengerjaan. Bahan baku permen antikanker ini adalah daun pohpohan, sejenis lalapan. Daun pohpohan (Pilea Trinervia Wights) mengandung flavonoid yang tinggi, sehingga cocok dijadikan bahan baku permen antikanker.
Ludhy berharap semoga penemuan ini dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan banyak orang yang akhirnya dapat meminimalisir kasus kanker yang terjadi.