Dari Iran Muncul Dajjal?

DAJJAL adalah fitnah (cobaan, kesesatan, huru hara, dan kekufuran) terbesar yang akan muncul di akhir zaman.  Tiada seorang nabi pun yang diutus ke muka bumi kecuali telah mengingatkan manusia akan fitnah Dajjal.

Dari Anas bin Malik  berkata, Rasulullah bersabda,

“Tiadalah Allah mengutus seorang nabi pun kecuali pasti para nabi itu telah mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta, ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).


Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin—rahimahullaah—mengatakan, “Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam adalah fitnah Dajjal. Karena itu, tidak ada seorang nabi pun sejak nabi Nuh sampai Muhammad r kecuali mereka sudah mengingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal, sebagai peringatan darinya.” (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin II/175).

Di antara kiat yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya agar terhindar dari fitnah Dajjal yang begitu dahsyat adalah memohon perlindungan kepada Allah ketika shalat, pada saat tasyahud akhir, sebelum salam dengan doa:

]اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ[

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah al-Maasih ad-Dajjal.” (HR.Muslim).

Dari Mana Dajjal Akan Muncul?

Mari kita simak beberapa hadits berikut:

Dari Fatimah binti Qais—radhiyallahu ‘anha—bahwa beliau pernah mendengar Nabi shallallahu bersabda:

]أَلاَ إِنَّهُ فِى بَحْرِ الشَّامِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ لاَ بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ما هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَا هُوَ [ وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ

“Tidaklah dia (Dajjal) di laut Syam, atau laut Yaman.Tidak! Tetapi dari arah timur. Dia dari arah timur, dia dari arah timur.” Dan beliau berisyarat dengan tangannya ke arah timur.” (HR. Muslim no. 2942).

Dari Abu Bakr ash-Shidiq, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

]الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا: خُرَاسَانُ[

“Dajjal keluar dari daerah timur, namanya Khurasan.” (HR. Timidzi 2237 dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Jami’ ash-Shaghir).

Khurasan

Satu wilayah yang luas di sebelah timur Jazirah Arab. Saat ini, yang termasuk wilayah Khurasan: Nishapur (Iran), Herat (Afganistan), Merv (Turkmenistan), dan berbagai negeri di Selatan sungai Jihun (sungai Amu Darya). (Mu’jam al-Buldan, 2:350).

Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

]يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، وَمَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُودِ[

“Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Asbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” (HR. Ahmad).

Asbahan

Sering juga disebut Asfahan. Termasuk wilayah Iran, 340 km di selatan Teheran. Bukhtanshar menyerang Baitul Maqdis dan menjadikan penduduknya sebagai tawanan, bersama orang Yahudi, kemudian mereka ditempatkan di Asfahan. Akhirnya wilayah tersebut dinamakan kampung Yahudiyah. Ibu kota Asfahan saat ini adalah Yahudiyah (Mu’jam al-Buldan, 1:208).

Hanya saja, fenomena kehadiran Dajjal mulai semarak di kalangan umat manusia, setelah dia berada di daerah antara Irak dan Syam (kawasan 4 negara: Suriah, Palestina, Libanon, dan Yordania).

Dari Nawwas bin Sam’an, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Dajjal keluar di daerah antara Syam dan Iraq. Kemudian dia membuat kerusakan di sebelah kanan dan kirinya. Wahai hamba Allah! Kuatkan iman kalian!” (HR. Muslim 2937 dan Ibn Majah 4075).

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan:

“Pertama mulai munculnya Dajjal di Asbahan, tepatnya di dataran bebatuan, yang dinamakan kampung Yahudiyah. Dajjal dibela oleh 10 ribu orang yahudi dari penduduk Ashbahan.” (An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, Hal. 59).

Asfahan ataukah Khurasan?

Jika Anda perhatikan peta negara Iran, Khurasan dan Asfahan berhimpit di bagian timur laut wilayah Iran. Kita tidak tahu pasti awal kali Dajjal muncul di titik yang mana. Yang jelas, di dua daerah, pertama kali Dajjal muncul dan mendapatkan banyak pengikut. Dan benarlah apa yang disabdakan Nabi Muhammad saw, sebab catatan dari Frances Harrison dari BBC News, yang dilansir pada September 2006, bahwa di Teheran ada sekitar 25 ribu Yahudi di negeri Iran.

Meskipun lagaknya melawan Zionis, tapi Iran menjadi tempat yang aman bagi Yahudi. Pemimpin komunitas Yahudi Iran, Mr. Hammami mengaku bahwa Khameini membedakan antara Yahudi dan Zionis, dan dia mendukung kami. Bahkan Presiden Iran saat ini, Ahmadi Nejad yang banyak dielu-elukan oleh masyarakat muslim adalah keturunan Yahudi.

Dari sinilah Anda bisa mendapatkan jawaban, mengapa Dajjal muncul di Iran. Lebih dari itu, ada kejadian aneh bin ajaib lainnya, di saat Iran koar-koar anti Yahudi, pernahkah Anda mendengar ada warga Palestina diizinkan mengungsi ke Iran?

Kembali ke topik keluarnya Dajjal, sebagian orang berkata Dajjal akan keluar dari Segitiga Bermuda. Yang benar, Dajjal keluar bukan di Segitiga Bermuda. Itulah yang kita yakini. Itulah akidah kaum muslimin. Dajjal muncul di Asfahan bagian dari negeri Iran, yang saat ini menjadi negeri Syiah.

Meski sempat mengundang kontroversi, film kolosal bertema Umar bin Khatthab telah tayang di salah satu stasiun TV nasional. Menyaksikan film ini, masyarakat sedikit banyak bisa mengetahui sosok Umar bin Khatthab tdan sepak terjangnya dalam membela Rasulullah SAW dan dinul Islam. Sosok pemimpin yang dikagumi dan diidam-idamkan oleh seluruh kaum muslimin. Pada bagian akhir episode film tersebut, dimunculkan adegan pembunuhan Khalifah Umar oleh Abu Lu’luah al-Majusi La’natullah ‘alaihi.

Pemuliaan Iran Terhadapnya

Pada setiap tahun, Syi’ah merayakan terbunuhnya Khalifah Umar bin al-Khaththab, dan mereka menganggapnya sebagai hari raya, yang kegembiraan dan kebahagiaan merasuk dalam hati mereka. Hari raya tersebut mereka sebut dengan Idul Ghufran, dan itu bertepatan dengan tanggal 9 Rabi’ul Awwal. Mereka mengklaimnya bahwa Allah mengangkat dari mereka perhitungan amal pada hari itu.

Kita tidak mengenal satu bangsa yang bergembira dengan syahidnya khalifah kedua yang mulia Umar bin al-Khaththab kecuali Bangsa Persia (Iran) dan bangsa Yahudi. Hal ini merupakan salah satu bentuk pembalasan dendam Bangsa Persia yang telah ditaklukkan oleh Umar .

Disebutkan bahwa Iran, mulai melakukan pekerjaan restorasi atas tempat ziarah yang mereka sebut dengan Marqad Baba Syuja’uddin (Tempat Peristirahatan)

Bapak Pahlawan Agama) pada tahun 2003 M, dan menganggap tempat ziarah tersebut adalah tempat ziarah bersejarah yang wajib dilestarikan. Dan menamakan jalan Marqad tersebut yang ada di sana dengan namanya; Jalan al-Fairuziy. Mereka membaca keutamaan-keutamaan orang zindiq tersebut. Mereka menyebutnya dengan Hadharat Baba Syuja’uddin. Mereka juga berkata kepada manusia, ‘Ziarahilah dia, dengan menziarahinya, seluruh dosa kalian akan diampuni.’

Di antara doa-doa mereka,

الَّلهُمَّ ارْضَ عَنْ أَبِيْ لُؤْلُؤَةَ وَاحْشُرْنِيْ مَعَهُ

“Ya Allah, ridhailah Abu Lu`lu`ah, dan kumpulkanlah aku bersamanya.”
 

Surat Rasulullah Untuk Heraclius Raja Romawi

Berikut Surat Rasulullah kepada Heraclius (Raja Romawi) -- yang dibawa oleh Dihyah al-Kalbi – teksnya berbunyi:

"Dengan nama Allah, Pengasih dan Penyayang. Dari Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya kepada Heraclius pembesar Romawi. Salam sejahtera bagi yang mengikuti petunjuk yang benar. Dengan ini saya mengajak tuan menuruti ajaran Islam. Terimalah aj
aran Islam, tuan akan selamat. Tuhan akan memberi pahala dua kali kepada tuan. Kalau tuan menolak, maka dosa orang-orang Arisiyin—Heraklius bertanggungjawab atas dosa rakyatnya karena dia merintangi mereka dari agama—menjadi tanggungiawab tuan.
Wahai orang-orang Ahli Kitab. Marilah sama-sama kita berpegang pada kata yang sama antara kami dan kamu, yakni bahwa tak ada yang kita sembah selain Allah dan kita tidak akan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, bahwa yang satu takkan mengambil yang lain menjadi tuhan selain Allah. Tetapi kalau mereka mengelak juga, katakanlah kepada mereka, saksikanlah bahwa kami ini orang-orang Islam."

Ketika Rasulullah Saw mengirim surat kepada Kaisar Heraclius dan menyerukan kepada Islam. Pada waktu itu Kaisar sedang merayakan kemenangannya atas Negeri Persia.

Begitu menerima surat dari Rasulullah Saw, Sang Kaisar pun berkeinginan untuk melakukan penelitian guna memeriksa kebenaran kenabian Muhammad Saw. Lalu Kaisar memerintahkan untuk mendatangkan seseorang dari Bangsa Arab ke hadapannya. Abu Sufyan ra, waktu itu masih kafir, dan rombongannya segera dihadirkan di hadapan Kaisar.

Abu Sufyan pun diminta berdiri paling depan sebagai juru bicara karena memiliki nasab yang paling dekat dengan Rasulullah Saw. Rombongan yang lain berdiri di belakangnya sebagai saksi. Itulah strategi Kaisar untuk mendapatkan keterangan yang valid.

Maka berlangsunglah dialog yang panjang antara Kaisar dengan Abu Sufyan ra. Kaisar Heraclius adalah seorang yang cerdas dengan pengetahuan yang luas. Beliau bertanya dengan taktis dan mengarahkannya kepada ciri seorang nabi. Abu Sufyan ra juga seorang yang cerdas dan bisa membaca arah pertanyaan Sang Kaisar. Namun beliau dipaksa berkata benar walaupun berusaha memberi sedikit bias.

Di akhir dialog Sang Kaisar mengutarakan pendapatnya. Inilah ciri-ciri seorang nabi menurut pandangannya dan sebagaimana telah dia baca di dalam Injil. Ternyata semua ciri yang tersebut ada pada diri Rasulullah Saw.

Kaisar Heraclius telah mengetahui tentang Rasulullah Saw dan membenarkan kenabian beliau dengan pengetahuan yang lengkap. Akan tetapi ia dikalahkan rasa cintanya atas tahta kerajaan, sehingga ia tidak menyatakan keislamannya. Ia mengetahui dosa dirinya dan dosa dari rakyatnya sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw.

Dengan kecerdasan dan keluasan ilmunya Kaisar bisa mengetahui kebenaran kenabian Rasulullah Saw. Bahkan Kaisar menyatakan : “Dia (maksudnya Rasulullah Saw) kelak akan mampu menguasai wilayah yang dipijak oleh kedua kakiku ini.” Saat itu Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Baitul Maqdis.

Abu Sufyan ra menceritakan dialog ini setelah masuk Islam dengan keislaman yang sangat baik, sehingga hadits ini diterima. Kaisar lalu memuliakan Dihyah bin Khalifah Al-Kalby dengan menghadiahkan sejumlah harta dan pakaian. Kaisar pun memuliakan surat dari Rasulullah Saw, namun ia lebih mencintai tahtanya. Akibatnya, di dunia, Allah Swt memanjangkan kekuasaannya. Namun dia harus mempertanggungjawabkan kekafirannya di akhirat kelak.

SUmber : VOA ISLAM
 

YAHUDI DIKUTUK JADI KERA : BETULAN ATAU KIASAN?

Memang ada bangsa atau suatu kaum yang pernah dikutuk oleh Allah Subhanahu Wata'ala menjadi kera, dalam arti yang sesungguhnya bukan sekedar kiasan atau perumpamaan. Dan hal seperti itu mudah saja bagi Allah Subhanahu Wata'ala.

Keterangan tersebut sejelasnya disebutkan di dalam salah satu firman Allah Subhanahu Wata'ala:

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antar
amu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka, "Jadilah kamu kera yang hina." (QS Al-Baqarah: 65)


Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya, "Jadilah kamu kera yang hina." (SQ Al-A'raf: 166)

Dan benar bahwa mereka termasuk dari kalangan bangsa Yahudi, yang hidup di masa lalu, jauh sebelum masa hidupnya Nabi Muhammad SAW. Kita mengetahuinya lewat ayat Al-Quran, untuk dijadikan pelajaran bagaimana nasib kaum yang melanggar ketentuan Allah Subhanahu Wata'ala di masa lalu.

Namun para mufassir sepakat yang dikutuk menjadi kera bukanlah seluruh bangsa yahudi saat itu. Namun hanya sebagian dari mereka saja yang demikian. Maka tidak benar kalau dikatakan bahwa seluruh yahudi di dunia ini adalah bangsa yang dikutuk semuanya menjadi kera.

Bahkan para mufassir mengatakan bahwa kejadian itu hanya menimpa penduduk suatu desa saja, yang hidup di tepi pantai, di mana mata mencaharian mereka adalah menangkap ikan di laut. Allah telah melarang mereka untuk menangkap ikan di hari Sabtu, karena hari itu adalah hari khusus untuk beribadah.

Namun mereka melanggarnya, karena sengaja Allah menguji mereka. Caranya, justru di hari Sabtu itulah ikan-ikan bermunculan dengan jumlah yang sangat banyak, tapi di selain hari Sabtu terlarang itu, ikan-ikan seolah lenyap dari laut.

Karena itulah sebagian dari penduduk desa itu melakukan kecurangan. Yaitu mereka memasang perangkap pada hari Jumat sore menjelang masuknya hari Sabtu. Pada hari Sabtu mereka tetap beribadah. Dan pada hari Minggu, perangkap-perangkap itu telah dipenuhi ikan. Cara yang mereka tempuh ini tetap dianggap sebuah pelanggaran juga. Dan oleh karenanya, mereka yang melakukannya dikutuk menjadi kera yang hina.

Keterangan ini semakin jelas kalau kita perhatikan ayat-ayat sebelumnya dari ayat tentang kutukan mereka menjadi kera.

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. (QS Al-A'rah: 163)

Ayat ini jelas sekali menyebutkan bahwa yang dikutuk menjadi kera bukan semua bani Israel (Yahudi), melainkan sebagian di antara mereka saja. Namun umumnya bani Israel memang tahu kisah tentang ini, sehingga ayat ini meminta kepada Nabi Muhammad  untuk menanyakan kisah kutukan jadi kera kepada bani Israel.

Bahkan di ayat berikutnya, ada keterangan lebih jelas lagi bahwa tidak semua penduduknya desa itu ikut jadi kera. Sebab ada sebagian dari merka yang tetap masih taat tidak melanggar larangan hari Sabtu. Mereka yang tidak dikutuk jadi kera ini adalah yang memberikan peringatan kepada mereka yang melanggar larangan.

Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. Al-'raf: 165)

Nama Desa Tersebut

Kalau kita buka kitab tafsir, misalnya Al-Jami' li Ahkamil Quran karya Al-Imam Al-Qurtubi rahimahullah, disebutkan bahwa ada beberapa riwayat yang berbeda dalam menetapkan desa yang dimaksud. Menurut Ibnu Abbas radhiyallahuanhu., Ikrimah dan As-Suddi, nama desa itu adalah Aylah. Dalam riwayat lain menurut Ibnu Abbas juga, nama desa itu adalah Madyan, yang terletak di antara Aylah dan At-Thuur.

Sedangkan menurut Az-Zuhri namanya adalah Thabariyah. Dan Qatadah serta Zaid bin Aslam mengatakan namanya adalah Maqnat, yang terlewat di pantai negeri Syam.

Ke Mana Kera-kera Itu?

Para ulama tafsir berbeda pendapat tentang riwayat selanjutnya kera-kera itu. Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa setelah berubah menjadi kera, mereka pun mati begitu saja dan punah setelah tiga hari. Kutukan menjadi kera itu untuk menghina mereka sebelum dimatikan, agar sempat merasakan kehinaan di dunia ini.

Sebagian lagi mengatakan bahwa Allah dengan kekuasaan-Nya, setelah menjadi kera beberapa waktu, Allah Subhanahu Wata'ala mengembalikan lagi mereka ke wujud semula.

Tetapi yang jelas, kera-kera itu tidak berketurunan hingga sekarang ini. Sehingga kurang tepat kalau kita sebut bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa keturunan kera. Sebab kera-kera itu mati dan tidak punya keturunan.

Bila sampai hari ini kita masih menemukan bangsa yahudi dalam wujud manusia dan berkeliaran sebagai bangsa yang dimurkai, maka hal itu masuk akal. Kenapa? Karena selain yang dikutuk menjadi kera itu tidak berketurunan, juga tidak semua bangsa yahudi berubah jadi kera.

Namun bahwa bangsa yahudi itu punya sifat-sifat yang tidak baik, Al-Quran telah begitu banyak menyebutkannya. Surat Al-Baqarah saja sudah menelanjangi kebejadan orang-orang yahudi. Belum kisah-kisah yahudi lainnya yang tersebar di berbagai ayat lainnya.

Dan buat kita, cukuplah tidak kurang dari 17 kali dalam sehari semalam kita meminta kepada Allah Subhanahu Wata'ala agar diberi petunjuk ke jalan lurus, dan bukan jalan seperti orang yahudi yang digelari sebagai al-maghdhubi 'alaihim. Apa artinya? Bangsa yang dimurkai Allah Subhanahu Wata'ala.

Sekilas terkesan ayat-ayat Al-Quran itu rasialis memang. Tetapi apa yang dituturkan Al-Quran itu tidak lain hanyalah jawaban atas sikap bangsa yahudi yang memulai rasialisme yang mereka banggakan, tetapi mengatas-namakan Tuhan. Jadi kalau kita pahami konteksnya, bukan Al-Quran yang bersikap rasialis, melainkan bangsa Yahudi sendiri yang membanggakan darah dan keturunan mereka, dengan memelintir ayat-ayat Taurat, serta mengatas-namakan kehendak Allah Subhanahu Wata'ala.

Oleh karena itulah maka kalau kita temukan Al-Quran mengutuk bangsa yahudi, sebenarnya bukan tanpa sebab. Penyebabnya adalah sikap rasialis mereka sendiri, yang kemudian direspon di dalam Al-Quran.

Wallahu a'lam bishshawab
 

KISAH NYATA, CERITA CINTA DARI ORANG YANG SUDAH MENINGGAL ...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Kisah ini merupakan kisah nyata yang saya alami, saya punya pacar ketika saya Kuliah semester pertama di bangku kuliahku teknik arsitektur, kami begitu dekat, dia seorang yang sangat baik.

Seorang wanita yang sangat saya sayangi, begitu juga dia kepada saya, berselang 2 Tahun kemudian, ketika diperjalanan menuju sebuah kota, dia pergi sendirian menggunakan motor bebek yang sering dia pakai kemana-mana.

Sebelum berangkat dia sempat sms "aku pergi ya, jaga diri baik-baik" nanti aku kabarin kalo udah sampe sana, ternyata hari itu dan sms itu merupakan sms terakhir dia untuk saya.

Hari naas itu terjadi pada dirinya, tidak lama dari berangkat sekitar 30 menit diperjalanan dirinya kecelakaan, sebuah mobil melaju kencang menyerempet, dia terseret sekitar 10 meter dan terdapat luka besar dibagian kepala, saya pun tidak tau itu terjadi, dengan tenangnya saya masih sempat sms dia setelah kecelakaan, dengan bercanda, "iya aku tunggu kamu sampai, hati-hati dan baik, jangan lupa kasih kabar ya".

Sudah larut malam tidak ada kabar sedikitpun dari dirinya, saya bingung harus melakukan apa, saya coba main belakang, itu karena rasa prustasi saya yang sudah berlebihan.

Keesokan harinya saya mencoba menelponnya pagi-pagi buta, handphonenya masih saja tidak aktif, saya pasrah kemudian saya berpikir mungkin chargenya tertinggal.

Dia yang waktu itu sudah dibawa kerumah sakit terdekat blom sadarkan diri, disaat saya bertanya dimanakah dia ?

Siang itu menjelang, saya mencoba jalan-jalan untuk refreshing, tidak lama kemudian ada suara sms di handphoneku, yang berisikan "adik imam, reina sudah pergi",. itu merupakan sms dari kakaknya yang sudah akrab dengan saya.

saya pun menjawab sms itu dengan simple "iya mbak aku sudah tau kok, kemeren kan dia pergi".

disaat saya sedang duduk bersama teman teman, tidak lama handphone kembali bersuara, ada sms balesan dari kakaknya, "imam reina sudah pergi, dan dia pergi untuk selamanya". saya kemudian lemas dengan harapan kalo pergi untuk selamanya bukan meninggal melainkan pindah rumah.

saya langsung menelpon, ketika diangkat tidak ada sedikitpun percakapan, selain saya mendengar raung tangisan yang sejadi jadinya. tidak lama saya pingsan.

saya pun sudah sadar ketika saya sudah dirumah, saya tidak tau apa yang terjadi, yang saya tau hanya saya ingin bertemu reina, saya langsung pergi kerumahnya malam itu, saya melihat sudah ramai orang orang berpeci, saya masih sempat bingung apa yang terjadi, ketika saya masuk, saya melihat sebujur mayat di tengah tengah ruangan tamu rumah itu.

Saya terhenyak, dan saya dengan sekejab mendekat,saya bertanya kepada orang-orang, siapa yang meninggal, dan mereka mengatakn reina,saya berteriak sejadi-jadinya, saya melihat wajah reina yang terdapat goresan-goresan luka, saya tidak bisa membayangkan lemahnya saya saat itu.

Seseorang yang sudah sangat lama saya kenal pergi untuk selamanya,saya sadar kematian bisa kepada siapapun, saya, anda dan siapapun, sesuai kehendak dan waktunya.

3 Tahun berselang, saya berulang kali mimpi tentang dirinya, terakhir 5 hari yang lalu tepat tanggal 15 oktober saya kembali bermimpi, mimpi yang menyadarkan saya betapa sayang dia kepada saya, dan menyadarkan saya bahwa apa yang harus kita lakukan di dunia ini lebih baik.

dalam mimpi itu, saya bermimpi seperti nyata dan benar-benar terlihat nya, kami bertemu di depan kampus, saya bercerita-cerita, didalam mimpi itu saya sadar bahwa dirinya sudah meninggal, saya bilang sudah lama kita tidak bertemu ya, "iya sudah hampir 3 tahun ini" jawabnya, saya kangen kamu timpal kembali jawaban saya.

Saya bertanya, selama 3 tahun didalam kubur apa yang kamu lakukan, Dia menjawab dengan santai, tapi ternyata ini adalah peringatan besar untuk saya, dan anda, jawabannya sangat sederhana " mam kalo saya ceritakan apa yang terjadi kepada saya selama 3 tahun didalam kuburan, tidak akan ada lagi kejahatan di dunia".

Siksaan dan hukuman yang tidak pernah dibayangkan orang yang masih hidup, dan kamu berbuat sebaik mungkin sebelum ajal dan meninggal seperti aku.
Aku pengen hidup sehari saja untuk memperbaiki semua kesalahan aku.
itu kalimat ucapan reina yang membuat jantung saya langsung berdetak.

Tidak lama dalam mimpi itu dia mau pamit dan pergi, dan yang saya sangat herankan seperti sebuah kenyataan, ini seperti reka ulang 3 tahun yang lalu, dia pamit seperti disaat saat kematiannya, dia bilang baik-baik ya, jaga diri, dia pergi menggunakan motor dan pakaian yang sama pada saat kecelakaan, aku bilang, aku mau ikut, aku tidak mau kamu pergi, gak usah ikut aku. tidak lama dia pergi, aku kejar dan dia telah menghilang.

saya tersadar dari tidur dan disaat saya tersadar, tubuh langsung merinding, tapi sangat segar tidak seperti biasanya, saya berpikir mungkin mimpi itu membawa saya kedalam alam lain, karena konon 1 hari di dunia, perbandingannya sekian kali lipat di alam sana.

Sampai saat ini saya masih saya masih sangat terpikir dengan pesan-pesannya, bahwa betapa menyesalnya kita bila kita tidak berbuat sebaik mungkin di dunia, karena kita tidak tau ketika kita sudah meninggal, apa yang akan terjadi dialam sana, semoga dengan cerita saya ini bisa menggugah kita.

Mari kita menabung amal ibadah kita dari sekarang, karena ketika kita mati sudah tidak ada kesempatan lagi.


Wallahua’lam bish Shawwab...

sumber : http://zilzaal.blogspot.com/2012/10/kisah-nyata-cerita-cinta-dari-orang.html
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. abu-uswah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger