Ajal Seorang Ahli Qur’an

Suatu hari aku sedang berada di sebuah ruangan refreshing, tiba-itba adab seorang pemuda yang memanggil ku dengan mengatakan: Dr. Khalid jazakallah khairan, ayanh kami dalam keadaan ihtidar(sakaratul maut), kami ingin anda mentalqinnya dengan kalimat syahadat!”

Aku katakan:”Kalian kan anak-anaknya,mungkin kalian bisa lebih fokus melakukan itu terhdap ayah kalian, karena perasaan kalian lebih dekat, sekarang lakukanlah Allah akan memberkati kalian semua.” Tapi dia tetap bersikeras agar aku mau ikut mereka untuk melihat keadaan ayahnya itu.

Akhirnya aku pergi bersamanya dan aku melihat sang ayah yang keadaanya sudah sangat payah, semua anggota tubuhnya sudah lumpuh, denyut jantungnya kian melemah, paru-parunya sudah hampir berhenti, bahkan otaknyajuga sudah tak berfungsi.Dia benar-benar dalam keadaan menanti ajal. Tekanan darahnya antara 30 hingga 40 dan denyut nadinya antara 20 hingga 30. 

Aku mencoba mentalqinnya dengan ucapan “laa ilaaha illallah”, tiba-tiba saja jarinya bergerak di ikuti lidahnya yang mengucapkan kalimat tersebut. Yang lebih mengherankan lagi ketika mengucapkan kalimat tersebut tekanannya naik menjadi 130 sampai 140, dan denyut jantungnya juga meningkat antara 100 sampai 110, bahkan perawat yang merawatnya pun menjadi tercengan keheranan. Kesempatan ini aku gunakan untuk mengingkannya: “ini adalah bukti yang harus anda ikuti, ana harus masuk islam.” Demikian aku katakan pada perawat itu

Kemudian aku perhatikan anak-anak nya yang shaleh ini menjadi suri tauladan bagi sebuah pengabdian seorang anak kepada orang tuanya. Ayah mereka tak pernah di tinggal sendirian, mereka bergantian menjaga seorang ayah. Masing-masing mendapat giliran enam hari sekali,sesuai dengan jumlah mereka bersaudara. Aku katakan pada mereka: “Cobalah kalian membaca ayat-ayat suci AL-Qur’an!” Mereka langsung melakukannya, semoga mereka dibalas olehAllah dengan pembalasan yang baik.

Sang ayah masih dalam kondisi seperti itu selama tiga hari, tekanannya terus naik menjadi 130-140, sedangkan anak-anaknya terus menerus membacakan Al-quran dari pagi sampai malam. Sampai akhirnya sang ayah pun meninggal sudah. Aku sempat bertanya kepada salah seorang anaknya: “Apakah ayah kalian ini sering membaca Al-Qur’an?” Ia menjawab bahw ayahnya ini biasa mengkhatamkan ALQuran setiap minggu, bahkan tak jarang dalam seminggu bisa khatam lebih dari satu kali. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada orang tua ini dan mengumpulkan kita semua dalam naungan karamah-Nya.

Abu Mush’ab berkomentar: “Semoga Allah menutup hayat sang ayah dengan khusnul khatimah, demikian pulaseluruh kaum muslimmin. Benarlah apa yang telah disabdakan baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam: “Ahli qur’an adalah keluarga Allah dan merupakan orang-orang spesial di sisi-Nya.”

Sumber:

Khalid(Kisah-kisah nyata menggugah qolbu):M. Shaleh Al-Qahthani
Share this article :
Mari Berbagi Kebaikan:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Related Post:

 

Posting Komentar

hampir semua postingan ini merupakan hasil copy paste dari blog lain. namun kami sertakan link rujukan asli tulisan tersebut. jika ada yang keberatan mohon konfirmasinya. kami akan segera menghapus postingan tersebut

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. abu-uswah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger