Suatu hal yang pasti bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang 
Allah subhanahu wa taala ciptakan. Surga diciptakan-Nya sebagai tempat 
tinggal yang abadi bagi kaum Mukminin dan neraka sebagai tempat tinggal 
bagi kaum musyrikin dan pelaku dosa yang Allah subhanahu wa taala telah 
melarang darinya. Setiap Muslimin yang mengerti keadaan Surga dan neraka
tentunya sangat berharap untuk dapat menjadi penghuni Surga dan 
terhindar jauh dari neraka, inilah fitrah.
Saudariku ..... Sebelum kita mengenal wanita-wanita penghuni neraka 
alangkah baiknya jika kita menoleh kepada peringatan-peringatan Allah 
subhanahu wa taala di dalam Al Quran tentang neraka dan adzab yang 
tersedia di dalamnya dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.
Allah subhanahu wa taala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari 
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya 
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah 
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan." (At Tahrim : 6)
Imam Ath Thabari rahimahullah menyatakan di dalam tafsirnya : 
"Ajarkanlah kepada keluargamu amalan ketaatan yang dapat menjaga diri 
mereka dari neraka."
Ibnu Abbas radliyallahu anhu juga mengomentari ayat ini : "Beramallah 
kalian dengan ketaatan kepada Allah, takutlah kalian untuk bermaksiat 
kepada-Nya dan perintahkan keluarga kalian untuk berdzikir, niscaya 
Allah menyelamatkan kalian dari neraka."
Dan masih banyak tafsir para shahabat dan ulama lainnya yang 
menganjurkan kita untuk menjaga diri dan keluarga dari neraka dengan 
mengerjakan amalan shalih dan menjauhi maksiat kepada Allah subhanahu wa
taala.
Di dalam surat lainnya Allah subhanahu wa taala berfirman :
"Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir." (Al Baqarah : 24)
Begitu pula dengan ayat-ayat lainnya yang juga menjelaskan keadaan neraka dan perintah untuk menjaga diri daripadanya.
Kedahsyatan dan kengerian neraka juga dinyatakan Rasulullah shallallahu 
alaihi wa sallam di dalam hadits yang shahih dari Abu Hurairah 
radliyallahu anhu bahwasanya beliau bersabda :
"Api kalian yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam." ( Shahihul Jami)
Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan 
api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga
Allah subhanahu wa taala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya 
adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka 
aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)
Hadits ini menjelaskan kepada kita apa yang disaksikan oleh Rasulullah 
shallallahu alaihi wa sallam tentang penduduk Surga yang mayoritasnya 
adalah fuqara (para fakir miskin) dan neraka yang mayoritas penduduknya 
adalah wanita. Tetapi hadits ini tidak menjelaskan sebab-sebab yang 
mengantarkan mereka ke dalam neraka dan menjadi mayoritas penduduknya, 
namun disebutkan dalam hadits lainnya.
Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah shallallahu alaihi wa 
sallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan 
shalat yang panjang , beliau shallallahu alaihi wa sallam melihat Surga 
dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para 
shahabatnya radliyallahu anhum :
" ... dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan 
seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum 
wanita. Shahabat pun bertanya : "Mengapa (demikian) wahai Rasulullah 
shallallahu alaihi wa sallam?" Beliau shallallahu alaihi wa sallam 
menjawab : "Karena kekufuran mereka." Kemudian ditanya lagi : "Apakah 
mereka kufur kepada Allah?" Beliau menjawab : "Mereka kufur terhadap 
suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau
berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang 
panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) 
niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan
pada dirimu. " (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma )
Dalam hadits lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :
" ... dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka 
telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan 
berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka 
seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak 
mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak 
perjalanan sekian dan sekian." (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu anhu )
Dari Imran bin Husain dia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam 
bersabda : "Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah 
wanita." (HR. Muslim dan Ahmad)
Imam Qurthubi rahimahullah mengomentari hadits di atas dengan 
pernyataannya : "Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk Surga adalah
hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada
kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena 
kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan 
kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.
Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria
dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, 
kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka 
dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap 
agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat." 
Saudariku Muslimah ... .
Jika kita melihat keterangan dan hadits di atas dengan seksama, niscaya 
kita akan dapati beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam 
neraka bahkan menjadi mayoritas penduduknya dan yang menyebabkan mereka 
menjadi golongan minoritas dari penghuni Surga.
Saudariku Muslimah ... . Hindarilah sebab-sebab ini semoga Allah subhanahu wa taala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.
Kufur Terhadap Suami dan Kebaikan-Kebaikannya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan hal ini pada sabda 
beliau di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di 
tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang istri yagn mengingkari 
kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan
sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana 
kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari. Padahal yang 
harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang 
diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami
karena Allah subhanahu wa taala tidak akan melihat istri model begini 
sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :
"Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya." (HR. Nasai)
Hadits di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang 
menginginkan ridha Allah subhanahu wa taala dan Surga-Nya. Maka tidak 
sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri 
kebaikan-kebaikan suaminya dan nikmat-nikmat yang diberikannya atau 
meminta dan banyak mengadukan hal-hal sepele yang tidak pantas untuk 
dibesar-besarkan.
Jika demikian keadaannya maka sungguh sangat cocok sekali jika wanita 
yang kufur terhadap suaminya serta kebaikan-kebaikannya dikatakan 
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai mayoritas kaum yang 
masuk ke dalam neraka walaupun mereka tidak kekal di dalamnya.
Cukup kiranya istri-istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan 
para shahabiyah sebagai suri tauladan bagi istri-istri kaum Mukminin 
dalam mensyukuri kebaikan-kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya.
Durhaka Terhadap Suami
Kedurhakaan yang dilakukan seorang istri terhadap suaminya pada umumnya 
berupa tiga bentuk kedurhakaan yang sering kita jumpai pada kehidupan 
masyarakat kaum Muslimin. Tiga bentuk kedurhakaan itu adalah :
 
Durhaka dengan ucapan.
Durhaka dengan perbuatan.
Durhaka dengan ucapan dan perbuatan.
 
Bentuk pertama ialah seorang istri yang biasanya berucap dan bersikap 
baik kepada suaminya serta segera memenuhi panggilannya, tiba-tiba 
berubah sikap dengan berbicara kasar dan tidak segera memenuhi panggilan
suaminya. Atau ia memenuhinya tetapi dengan wajah yang menunjukkan rasa
tidak senang atau lambat mendatangi suaminya. Kedurhakaan seperti ini 
sering dilakukan seorang istri ketika ia lupa atau memang sengaja 
melupakan ancaman-ancaman Allah terhadap sikap ini.
Termasuk bentuk kedurhakaan ini ialah apabila seorang istri membicarakan
perbuatan suami yang tidak ia sukai kepada teman-teman atau keluarganya
tanpa sebab yang diperbolehkan syari. Atau ia menuduh suaminya dengan 
tuduhan-tuduhan dengan maksud untuk menjelekkannya dan merusak 
kehormatannya sehingga nama suaminya jelek di mata orang lain. Bentuk 
serupa adalah apabila seorang istri meminta di thalaq atau di khulu 
(dicerai) tanpa sebab syari. Atau ia mengaku-aku telah dianiaya atau 
didhalimi suaminya atau yang semisal dengan itu.
Permintaan cerai biasanya diawali dengan pertengkaran antara suami dan 
istri karena ketidakpuasan sang istri terhadap kebaikan dan usaha sang 
suami. Atau yang lebih menyedihkan lagi bila hal itu dilakukannya karena
suaminya berusaha mengamalkan syariat-syariat Allah subhanahu wa taala 
dan sunnah-sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Sungguh jelek 
apa yang dilakukan istri seperti ini terhadap suaminya. Ingatlah sabda 
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam :
"Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa sebab (yang syari, pent.) maka haram baginya wangi Surga." (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi )
Bentuk kedurhakaan kedua yang dilakukan para istri terjadi dalam hal 
perbuatan yaitu ketika seorang istri tidak mau melayani kebutuhan 
seksual suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari 
suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami 
hendak mendatanginya dan yang semisal dengan itu.
Termasuk dari bentuk ini ialah apabila seorang istri keluar rumah tanpa 
izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang 
demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab 
syari. Demikian pula jika sang istri enggan untuk bersafar (melakukan 
perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka 
dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, 
berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau 
atau berbicara lemah-lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan 
mahramnya dan yang semisal dengan itu.
Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau 
mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, 
melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya, meninggalkan hak-hak Allah 
seperti shalat, mandi janabat, atau puasa Ramadlan.
Maka setiap istri yang melakukan perbuatan-perbuatan seperti tersebut 
adalah istri yang durhaka terhadap suami dan bermaksiat kepada Allah 
subhanahu wa taala.
Jika kedua bentuk kedurhakaan ini dilakukan sekaligus oleh seorang istri
maka ia dikatakan sebagai istri yang durhaka dengan ucapan dan 
perbuatannya.
Sungguh merugi wanita yang melakukan kedurhakaan ini. Mereka lebih 
memilih jalan ke neraka daripada jalan ke Surga karena memang biasanya 
wanita yang melakukan kedurhakaan-kedurhakaan ini tergoda oleh 
angan-angan dan kesenangan dunia yang menipu.
Ketahuilah wahai saudariku Muslimah ........  jalan menuju Surga 
tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan dipenuhi dengan
rintangan-rintangan yang berat untuk dilalui oleh manusia kecuali 
orang-orang yang diberi ketegaran iman oleh Allah. Tetapi ingatlah di 
ujung jalan ini ada Surga yang Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang
sabar menempuhnya.
Ketahuilah pula bahwa jalan menuju neraka memang indah, penuh dengan 
syahwat dan kesenangan dunia yang setiap manusia tertarik untuk 
menjalaninya. Tetapi ingat dan sadarlah bahwa neraka menanti orang-orang
yang menjalani jalan ini dan tidak mau berpaling darinya semasa ia 
hidup di dunia.
Hanya wanita yang bijaksanalah yang mau bertaubat kepada Allah dan 
meminta maaf kepada suaminya dari kedurhakaan-kedurhakaan yang pernah ia
lakukan. Ia akan kembali berusaha mencintai suaminya dan sabar dalam 
mentaati perintahnya. Ia mengerti nasib di akherat dan bukan 
kesengsaraan didunia ia takuti dan tangisi.
Tabarruj
Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan 
perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib 
untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki
Hal ini kita dapati pada sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam 
tentang wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang 
dikarenakan minimnya pakaian mereka dan tipisnya bahan kain yang 
dipakainya. Yang demikian ini sesuai dengan komentar Ibnul ‘Abdil Barr 
rahimahullah ketika menjelaskan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa 
sallam tersebut. Ibnul ‘Abdil Barr menyatakan : "Wanita-wanita yang 
dimaksudkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah yang memakai 
pakaian yang tipis yang membentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka 
mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada dhahirnya dan telanjang
pada hakikatnya ... ."
Mereka adalah wanita-wanita yang hobi menampakkan perhiasan mereka, 
padahal Allah subhanahu wa taala telah melarang hal ini dalam firman-Nya
:
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka." (An Nur : 31)
Imam Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan : "Termasuk dari 
perbuatan-perbuatan yang menyebabkan mereka dilaknat ialah menampakkan 
hiasan emas dan permata yang ada di dalam niqab (tutup muka/kerudung) 
mereka, memakai minyak wangi dengan misik dan yang semisalnya jika 
mereka keluar rumah ... ."
Dengan perbuatan seperti ini berarti mereka secara tidak langsung 
menyeret kaum pria ke dalam neraka, karena pada diri kaum wanita 
terdapat daya tarik syahwat yang sangat kuat yang dapat menggoyahkan 
keimanan yang kokoh sekalipun. Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak 
dibentengi dengan ilmu Al Quran dan As Sunnah. Rasulullah shallallahu 
alaihi wa sallam sendiri menyatakan di dalam hadits yang shahih bahwa 
fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum pria adalah 
fitnahnya wanita.
Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh legendaris dunia
yang tidak beriman kepada Allah subhanahu wa taala hancur karirnya 
hanya disebabkan bujuk rayu wanita. Dan berapa banyak persaudaraan di 
antara kaum Mukminin terputus hanya dikarenakan wanita. Berapa banyak 
seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang 
wanita, dan masih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa
wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya 
Surga.
Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum 
pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek 
dan menampakkan di hadapan kaum pria. Tidak mengherankan lagi jika di 
sana-sini terjadi pelecehan terhadap kaum wanita , karena yang demikian 
adalah hasil perbuatan mereka sendiri.
Wahai saudariku Muslimah ... . Hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan
pakaian yang Islamy yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini 
dan adzab di akhirat kelak.
Allah subhanahu wa taala berfirman :
"Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian 
bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu." (Al Ahzab : 33)
Masih banyak sebab-sebab lainnya yang mengantarkan wanita menjadi 
mayoritas penduduk neraka. Tetapi saya hanya mencukupkan tiga sebab ini 
saja karena memang tiga model inilah yang sering kita dapati di dalam 
kehidupan masyarakat negeri kita ini.
Saudariku Muslimah ... .
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menuntunkan satu amalan 
yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka. Ketika beliau 
selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada 
Allah subhanahu wa taala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun 
bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan 
mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda :
"Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya 
Jahanam!" Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara 
wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun 
bertanya : "Mengapa demikian, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab : 
"Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!" (HR. 
Bukhari)
Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan 
kalian dari adzab neraka. Semoga Allah subhanahu wa taala menyelamatkan 
kita dari adzabnya. Amin.
Maraji :
- Al-insyirah fi adabin nikah
- Jilbab al mar atul muslimah
- At - tadzkirah
sumber : http://hijabers.abatasa.co.id/hijabers/detail/nasihat/258/wanita-penghuni-neraka-.html



+ komentar + 2 komentar
takut abu bacanya, untuk persodaraan marilah saling berkunjung untuk silaturahmi. Salam http://blackhard.heck.in/
Banyak cara berdakwah insyaallah pahala tetap Allah berikan walau hanya dengan copas,terima kasih sahabat semoga Allah merahmati kita semua
Posting Komentar
hampir semua postingan ini merupakan hasil copy paste dari blog lain. namun kami sertakan link rujukan asli tulisan tersebut. jika ada yang keberatan mohon konfirmasinya. kami akan segera menghapus postingan tersebut