Meningkatnya
jumlah penderita kanker dari tahun ke tahun membuat Komunitas Eks-Kim
(Eksperimen Kimia) Akademi Kimia Analisis menaruh keprihatinan yang
mendalam. Keprihatinan ini kemudian mereka wujudkan dengan mencari
inovasi baru sebagai solusi dari realitas kasus kanker tersebut. Dengan
usaha yang terbilang tak mudah, akhirnya mereka berhasil mendapatkan
solusi yang sangat inovatif. Permen antikanker, itulah hasil penemuan
komunitas ini. Menurut Ludhy, ketua Aks-Kim, seperti dilansir Radar Kampus, penyajian dalam bentuk permen diharapkan agar mudah dikonsumsi dan dapat dinikmati oleh semua umur.
Pembuatan permen ini membutuhkan bahan dan alat khusus serta teknik yang rumit. Pembuatannya juga memakan waktu cukup lama, yaitu sembilan hari dari waktu pengerjaan. Bahan baku permen antikanker ini adalah daun pohpohan, sejenis lalapan. Daun pohpohan (Pilea Trinervia Wights) mengandung flavonoid yang tinggi, sehingga cocok dijadikan bahan baku permen antikanker.
Ludhy berharap semoga penemuan ini dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan banyak orang yang akhirnya dapat meminimalisir kasus kanker yang terjadi.
Pembuatan permen ini membutuhkan bahan dan alat khusus serta teknik yang rumit. Pembuatannya juga memakan waktu cukup lama, yaitu sembilan hari dari waktu pengerjaan. Bahan baku permen antikanker ini adalah daun pohpohan, sejenis lalapan. Daun pohpohan (Pilea Trinervia Wights) mengandung flavonoid yang tinggi, sehingga cocok dijadikan bahan baku permen antikanker.
Ludhy berharap semoga penemuan ini dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan banyak orang yang akhirnya dapat meminimalisir kasus kanker yang terjadi.
sumber: http://www.arrahmah.com/news/2013/10/12/permen-antikanker-daun-pohpohan.html#sthash.e5I5uj7m.dpuf