Warna,
pola, titik bahkan goresan garis yang pada setiap makhluk hidup yang
ada di alam memiliki fungsi dan makna. Pada sejumlah spesies, warna
berfungsi sebagai alat komunikasi; bagi sebagian yang lain, warna adalah
sebuah senjata untuk menakut-nakuti musuh. Penglihatan yang jeli akan
dengan segera memahami bahwa warna pada makhluk hidup diciptakan tepat
sebagaimana yang ada. Terlebih lagi, ia akan menyadari bahwa segala yang
ada diberikan bagi kepentingan manusia: langit biru, bunga yang
berwarna-warni, pepohonan dan rerumputan hijau yang cerah, dan segala
keindahan yang tak terhingga yang melingkupi manusia.
Mahluk
yang begitu kecil seperti nyamuk, juga laba-laba, disebut-sebut dalam
ayat-ayat Tuhan. Namun seperti halnya terhadap nyamuk, orang-orang pada
umumnya menganggap bahwa laba-laba bukan sesuatu hal yang penting. Hanya
"orang-orang yang berpikir" saja yang dapat melihat keajaiban yang
disampaikan ayat-ayat ini. Hewan-hewan kecil ini dapat dilihat sebagai
kunci, yang dapat membuka pintu untuk melihat kesempurnaan ciptaan
Tuhan. Buku ini akan menguraikan tentang karakteristik laba-laba yang
menakjubkan dan luarbiasa, yang hanya diketahui oleh sedikit orang.
Dalam uaraiannya, akan dibahas pula pertanyaan "bagaimana?" dan
"mengapa?"-nya untuk menyingkap pintu kebenaran tersebut. Untuk alasan
ini saja, buku ini menjadi lebih berarti dibanding kebanyakan buku yang
telah Anda baca. Karena bagi manusia, menjadi salah satu dari
"orang-orang yang berpikir" adalah lebih penting dibanding hal lainnya.
Sejenak,
pikirkanlah tentang hal-hal yang Anda lakukan saat Anda bangun tidur di
pagi hari. Anda membuka mata, bernafas, meregangkan otot-otot, berdiri
dan berjalan, makan dan mengenakan pakaian. Anda berbicara dengan
orang-orang yang Anda cintai dan mendengarkan apa yang mereka katakan
kepada Anda. Kemudian, Anda pergi ke luar atau melihat ke luar jendela
dan menyaksikan langit yang biru cerah. Bahkan mungkin Anda mendengar
nyanyian burung yang beterbangan di luar jendela. Saat Anda melihat
sehelai daun yang jatuh, tampak apel yang ranum di pohon. Anda merasakan
kehangatan matahari dan hembusan angin menerpa wajah Anda. Ada banyak
orang di jalanan, sedang berjalan kaki ataupun mencoba menuju ke suatu
tempat dengan mengendarai mobil. Singkatnya, satu lagi lembaran hari
yang biasa saja telah mulai bergulir di hadapan Anda. Apa yang Anda
lihat dan dengar hanyalah hal yang biasa saja, sehingga Anda tidak
merasa perlu berpikir secara sadar dan penuh perenungan tentang semua
itu.
Buku
ini akan membahas suatu makhluk yang sudah cukup kita kenal, yang kita
temui di mana-mana namun tidak pernah benar-benar kita perhatikan,
makhluk yang sangat terampil, sangat sosial, dan sangat cerdas: "semut".
Tujuannya adalah meninjau kehidupan penuh mukjizat makhluk mungil ini,
yang tak pernah dianggap penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di
sekeliling kita ada banyak hal yang dapat membawa kita kepada
keberadaan Allah. Buku ini ditulis untuk menjawab pertanyaan semacam:
"Bagaimana kita tahu bahwa Allah itu ada?" Buku ini mengajak pembaca
untuk memikirkan alam semesta dan kehidupan yang telah Allah ciptakan
dan melihat kesempurnaan dari setiap ciptaan-Nya. Kita akan diajak
memikirkan bagaimana penciptaan alam semesta; bahwa alam diciptakan dari
ketiadaan. Kita akan diajak melihat ’kecanggihan’ sistem pertahanan
tubuh kita dan juga makhluk lain dan menyimpulkan bahwa itu semua tak
mungkin berasal dari suatu kebetulan atau ketidaksengajaan. Kita juga
akan diperlihatkan berbagai penemuan ilmiah yang menunjukkan kebenaran
Al Qur’an; bahwa Al Qur’an adalah firman dari Dzat yang mengetahui
rahasia alam semesta ini.
Manusia
adalah makhluk yang telah diberi Allah sarana berpikir. Sayangnya
kebanyakan manusia tidak menggunakan sarana ini sebagaimana mestinya.
Pernahkan Anda berpikir bahwa Anda tidak ada sebelum Anda dilahirkan,
dan kemudian secara tiba-tiba Anda muncul di muka bumi? Pernahkan Anda
memikirkan bahwa kulit buah pisang, melon, semangka atau jeruk berfungsi
sebagai pembungkus yang berkualitas tinggi yang mampu menjaga aroma dan
rasa buah tersebut? Manusia adalah makhluk yang telah diberi Allah
sarana berpikir. Sayangnya kebanyakan manusia tidak menggunakan sarana
ini sebagaimana mestinya… Buku ini bertujuan untuk mengajak manusia
berpikir sebagaimana mestinya dan untuk memberikan arahan dalam kegiatan
berpikirnya.
Kita
ambil contoh dua orang manusia. Asumsikanlah bahwa mereka berdua
diberikan kesempatan yang cukup di dunia ini untuk merasakan kesenangan
dari Allah dan bahwa mereka telah diberitahu mana yang baik dan mana
yang buruk. Mereka memenuhi tugas-tugas dan kewajiban agama hingga hari
kematian mereka dan menghabiskan hidup mereka sebagai muslim yang taat.
Mereka sukses dalam berbagai bidang. Memiliki pekerjaan yang bagus,
keluarga yang harmonis, dan menjadi anggota masyarakat yang terhormat.
Jika orang ditanya, siapakah yang paling sukses di antara kedua orang
tersebut, mereka mungkin menjawab, “Orang yang bekerja lebih keras.”
Akan tetapi, jika jawaban ini diperhatikan dengan saksama lagi, kita
akan menyadari bahwa definisi-definisi sukses tersebut tidak berdasarkan
Al-Qur`an, tetapi atas dasar kriteria duniawi.
Allah
menurunkan Qur'an sebagai panduan bagi manusia. Menjalani hidup dengan
“akhlak Qur'an” dalam pengertiannya yang sejati hanya mungkin melalui
menjalankan semua yang diperintahkan dalam ayat-ayat ini.
Ada sebagian orang yang gagal melihat kenyataan ini, dan memperhatikan
seksama penaatan sebagian perintah Qur'an sambil mengabaikan sebagian
lainnya. Mereka melakukan sebentuk pemujaan kepada surah, namun gagal
menunjukkan kesempurnaan akhlak yang digambarkan gamblang oleh Allah
dalam Qur'an. Menurut orang-orang seperti mereka, hanya mengatakan “Aku
beriman kepada Allah” sudah memadai. Akan tetapi, dalam Qur'an, Allah
memperingatkan manusia terhadap nalar ini: “Apakah manusia itu mengira
bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman,’ sedang
mereka tidak diuji lagi?” (QS Al-Ankabut, 29: 2). Ayat ini membuat jelas
bahwa, sebagaimana apa yang diakuinya, cara bertindak seorang mukmin
harus juga membuktikan ia sungguh-sungguh hidup mencari rida Allah.
Yakni, ia harus menunjukkan akhlak yang ia harapkan menyenangkanNya.
Jika
masalah penerbangan direnungkan, burung segera terlintas dalam pikiran.
Namun, burung bukanlah satu-satunya makhluk yang dapat terbang.
Beberapa jenis serangga juga dilengkapi dengan kemampuan terbang yang
melebihi kemampuan burung. Kupu-kupu Raja dapat terbang dari Amerika
Utara hingga ke pedalaman Benua Amerika. Lalat dan capung bahkan dapat
tetap diam di udara. Para evolusionis menyatakan bahwa serangga mulai
terbang sejak 300 juta tahun yang lalu. Meski demikian, mereka tidak
mampu memberikan jawaban tuntas terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar
seperti: bagaimana caranya serangga pertama membentuk sayap-sayapnya,
memulai terbang, dan bisa diam di udara?.
Bagaimanakah
alam semesta tak berbatas tempat kita tinggal ini terbentuk?
Bagaimanakah keseimbangan, keselarasan, dan ke-teraturan jagat raya ini
berkembang? Bagaimanakah bumi ini menjadi tempat tinggal yang tepat dan
terlindung bagi kita?
Aneka pertanyaan seperti ini telah menarik perhatian sejak ras ma-nusia
bermula. Para ilmuwan dan filsuf yang mencari jawaban dengan kecerdasan
dan akal sehat mereka sampai pada kesimpulan bahwa rancangan dan
keteraturan alam semesta merupakan bukti keberadaan Pencipta Mahatinggi
yang menguasai seluruh jagat raya.
Ini adalah kebenaran tak terbantahkan yang dapat kita capai dengan
menggunakan kecerdasan kita. Allah mengungkapkan kenyataan ini dalam
kitab suci-Nya, Al Quran, yang telah diwahyukan empat belas abad yang
lalu sebagai penerang jalan bagi kemanusiaan. Allah menya-takan bahwa
Dia telah menciptakan alam semesta dari ketiadaan, untuk suatu tujuan
khusus, serta dilengkapi dengan semua sistem dan keseimbangannya yang
dirancang khusus untuk kehidupan manusia.
Orang
umumnya ingin mengetahui apa yang membuat mereka sakit, bagaimana
penyakit mengambil alih sepenuhnya tubuh mereka, apa yang menyebabkan
demam, kelelahan mendalam, rasa nyeri di tulang dan sendi, serta proses
apa yang terjadi dalam tubuh mereka selama sakit.
Tujuan utama buku ini adalah untuk menjelajahi bagaimana sistem yang
melindungi tubuh manusia layaknya pasukan bersenjata yang ber-disiplin
dan teratur ini, terwujud dan bagaimana kerjanya.
Dua point ini akan menggiring kita pada kesimpulan penting. Perta-ma,
kita bersama-sama akan menyaksikan keunikan dan kesempurnaan ciptaan
Allah. Yang kedua, kita akan mengamati hal bertentangan pada teori
evolusi, sebuah keyakinan khayali yang tidak mempunyai pembuk-tian apa
pun, termasuk di dalam alasannya sendiri. Kita akan melihat pula
landasan tidak logis yang menjadi dasar tegaknya teori evolusi.
Dalam
Al Qur’an, Allah langsung menjawab semua pertanyaan yang jawabannya
dibutuhkan oleh manusia sepanjang hidupnya. Allah memberikan pemecahan
yang sempurna dan paling masuk akal untuk semua masalah yang muncul.
Seperti firman Allah pada ayat kedua surat Al Baqarah, " Kitab (Al
Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa." Ayat-ayat lainnya juga menunjukkan bahwa Allah telah
menjelaskan segalanya dalam Al Qur’an.
Buku
ini secara cermat menelusuri akar Masonry, juga sasaran dan
kegiatannya. Dalam buku ini, pembaca juga akan menemukan ikhtisar
sejarah pertarungan para Mason melawan agama-agama ketuhanan. Freemason
memainkan peranan penting dalam menjauhkan Eropa dari agama, dan
seterusnya, membangun tatanan baru yang berlandaskan kepada paham
materialisme dan humanisme sekuler. Kita juga akan memahami bagaimana
pengaruh Masonry dalam penekanan dogma-dogma ini kepada peradaban
non-Barat. Akhirnya, kita akan membahas beragam cara yang digunakan
Masonry untuk membantu pengembangan dan pelestarian tatanan sosial yang
berdasarkan dogma-dogma ini. Setelah membaca buku ini, pembaca akan
mampu mempertimbangkan banyak hal, dari aliran filsafat hingga kepala
berita surat kabar, dari lagu rock hingga berbagai ideologi politik,
dengan pemahaman yang lebih dalam, serta melihat dengan lebih baik arti
dan tujuan di belakang berbagai peristiwa dan fenomena.
Hari
Akhir berarti “masa terakhir.” Menurut kitab-kitab Islam, ini adalah
sebuah kurun waktu yang dekat dengan Hari Kiamat. Ayat-ayat Al Qur’an
dan hadits-hadits menunjukkan adanya dua tahap Hari Akhir. Tahap pertama
adalah sebuah kurun waktu ketika seluruh manusia akan menghadapi
berbagai masalah material dan spiritual. Setelah itu, bumi akan memasuki
sebuah kurun waktu keselamatan yang disebut “Masa Keemasan,” yang
dicirikan dengan rahmat dan karunia-Nya karena tersebar luasnya agama
yang benar. Dengan berakhirnya Masa Keemasan, akan ada sebuah keruntuhan
sosial yang cepat dan manusia pun mulai menunggu Hari Kiamat.
Buku ini menelaah Hari Akhir dari sudut pandang ayat-ayat Al Qur’an dan
hadits-hadits. Jelas bahwa tanda-tanda yang tengah kita bahas ini telah
mulai muncul satu per satu, tepat seperti yang dijelaskan dalam berbagai
rujukan agama kita ini.
Kemajuan
ilmu pengetahuan semakin memperjelas fakta bahwa makhluk hidup memiliki
rancang bangun yang teramat rumit dan tatanan mahasempurna sehingga
mustahil dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa sengaja diciptakan. Ini
menjadi bukti nyata bahwa kehidupan diciptakan oleh Pencipta Mahakuasa
yang memiliki Ilmu dan Hikmah yang tak tertandingi. Baru-baru ini,
misalnya, Human Genome Project (Proyek Pemetaan Gen Manusia) telah
menyibak bukti keberadaan perancangan cerdas pada gen-gen manusia. Dalam
buku ini, bukti penciptaan tersebut sekali lagi telah disingkap untuk
disaksikan oleh semua.
Wanita ini berumur tujuh puluhan. Pernahkah Anda membayangkan bagaimana orang seusia ini menilai hidupnya?
Jika ada yang ia ingat tentang hidupnya, tentunya berupa suatu "kehidupan yang cepat berlalu".
Ia akan berkomentar bahwa hidupnya tidaklah "panjang" sebagaimana
impiannya di usia belasan. Mungkin tak pernah terlintas dalam benaknya
bahwa suatu hari ia akan menjadi begitu tua. Namun kini, ia dicekam oleh
kenyataan bahwa ia telah meninggalkan tujuh puluh tahun di belakangnya.
Ketika muda, mungkin tak pernah terpikir olehnya bahwa kebeliaan dengan
segala gairahnya akan berlalu begitu cepat.
Bila pada usia senja ia diminta untuk menceritakan kisah hidupnya,
kenangannya akan terangkum dalam pembicaraan selama lima atau enam jam
saja. Hanya itulah yang tersisa dari yang disebutnya sebagai "masa tujuh
puluh tahun yang panjang".
Teori
evolusi sudah berusia 150 tahun, dan juga telah berpengaruh besar pada
pandangan hidup yang dianut masyarakat. Teori ini menyatakan sebuah
dusta, yaitu bahwa manusia muncul ke dunia ini sebagai akibat faktor
kebetulan, dan bahwa manusia adalah suatu “spesies binatang”. Lebih jauh
lagi, teori ini mengajarkan bahwa satu-satunya hukum yang berlaku
adalah usaha makhluk hidup, yang hanya mementingkan diri sendiri, untuk
bertahan hidup. Pengaruh gagasan ini tampak di abad kesembilan belas dan
kedua puluh: manusia semakin egois, akhlak masyarakat yang memburuk,
semakin merebaknya sikap mementingkan diri sendiri, sikap tidak
berperikemanusiaan, dan kekerasan, tumbuh berkembangnya ideologi
berdarah dan diktator seperti fasisme dan komunisme, krisis individual
dan sosial karena manusia semakin jauh dari akhlak agama,...
Fasisme
dan komunisme, yang telah menenggelamkan umat manusia dalam masa
kegelapan, terilhami oleh satu sumber yang sama, yang dengannya mereka
dapat menarik dukungan massa ke pihak mereka. Sumber ini adalah filsafat
materialis dan penerapannya pada alam kehidupan, yakni Darwinisme.
Penerimaan ketidakabsahan ilmiah teori tersebut akan mengakhiri riwayat
hidup beragam ideologi merusak ini.
Fasisme
adalah ideologi yang telah membawa bencana besar bagi umat manusia.
Selain menyebabkan jutaan manusia terbunuh dan disiksa hanya karena ras
mereka, paham ini juga telah berupaya menghapuskan seluruh nilai-nilai
luhur dalam kehidupan manusia. Selain memaparkan beragam kecenderungan
fasis yang menjelma dalam berbagai bentuk dan penampilan, dan menyingkap
asal usul serta tujuannya, buku ini berusaha pula membongkar kedok
fasisme, dan memperlihatkan bahwa fasisme sejatinya merupakan sistem
anti-agama.
Dalam
buku ini, kita akan mengkaji krisis ilmiah yang dihadapi oleh teori
evolusi ini. Karya ini semata-mata didasarkan pada temuan-temuan ilmiah.
Mereka yang menganjurkan teori evolusi dengan mengatasnamakan kebenaran
ilmiah harus menghadapi temuan-temuan ini serta mempertanyakan berbagai
anggapan yang selama ini mereka pegang. Penolakan untuk melakukan hal
ini akan berarti mengakui secara terbuka bahwa kesetiaan mereka pada
teori evolusi lebih bersifat dogmatis dari pada ilmiah.
Kebohongan
terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan telah terbongkar… Banyak yang
beranggapan bahwa Teori Evolusi Darwin adalah fakta yang terbukti
kebenarannya. Akan tetapi, berlawanan dengan anggapan umum ini,
perkembangan ilmu pengetahuan yang terbaru telah menggugurkan teori
tersebut dengan telak. Satu-satunya alasan mengapa Darwinisme masih saja
diindroktrinasikan kepada masyarakat luas melalui kampanye propagAnda
di seantero dunia adalah aspek ideologis teori tersebut. Semua ideologi
dan filsafat sekuler menjadikan teori evolusi sebagai dasar berpijak
mereka. Buku ini menjelaskan keruntuhan teori evolusi oleh ilmu
pengetahuan secara rinci dan mudah dipahami. Dalam buku ini dipaparkan
pula tentang penipuan dan penyesatan yang dilakukan oleh para
evolusionis untuk "membuktikan" adanya evolusi. Terakhir, buku ini
mengkaji adanya kekuatan dan niat busuk di balik usaha untuk
mempertahankan teori ini agar tetap hidup dan untuk memperdaya
masyarakat luas agar tetap mempercayai teori tersebut. Jika Anda ingin
mengetahui asal usul makhluk hidup, termasuk manusia, bacalah buku ini.
Teve
National Geographic menayangkan dua film dokumenter pada bulan April
2003 dalam edisi Eropa, berjudul A Tale of Three Chimps (Kisah Tiga
Simpanse) dan My Favorite Monkey (Monyet Kesukaanku).
Dokumenter-dokumenter tersebut menunjukkan kemiripan yang jelas mengenai
pesan yang ingin mereka sampaikan. Penayangan berkelanjutan
dokumenter-dokumenter ini oleh Televisi National Geographic, isi serta
waktunya menunjukan bahwa propaganda evolusionis yang sangat terencana
sedang berlangsung. Saluran ini, yang pada bulan Maret 2003 menyajikan
pada kita dongeng tentang “anjing yang masuk ke laut dan menjadi seekor
paus” dan “ikan yang merayap ke darat untuk meninggalkan laut dan tumbuh
kakinya” dalam Great Transformations (Perubahan-Perubahan Besar), saat
ini menawarkan kita cerita lain dan mencoba menanamkan apa yang disebut
sebagai evolusi manusia.
Teori
evolusi Darwin menyatakan bahwa seluruh makhluk hidup muncul menjadi
ada sebagai hasil peristiwa alamiah biasa yang tidak disengaja, atau
secara kebetulan. Dengan demikian, teori ini menolak Penciptaan. Namun,
beragam penemuan ilmiah belakangan malah membuktikan sebaliknya.
Perkembangan ilmu pengetahun tidak berpihak pada pendapat evolusionis,
bahkan malah menentangnya. Beragam cabang ilmu pengetahuan seperti
biokimia, genetika, dan palaeontologi telah menunjukkan bahwa pernyataan
bahwa kehidupan bermula dari peristiwa kebetulan yang tanpa sengaja
diciptakan sungguh bertentangan dengan akal sehat. Ini adalah buku yang
akan menjadikan Anda merasa puas membacanya. Buku ini akan menampilkan
di hadapan Anda dengan sangat gamblang penjelasan tentang mengapa teori
evolusi adalah penyimpangan terbesar dalam sejarah ilmu pengetahuan.
Sepanjang
sejarah, manusia sudah memikirkan alam semesta dan asal-muasal
kehidupan ini, dan sudah mengajukan berbagai gagasan tentang hal ini.
Kita dapat membagi gagasan-gagasan itu menjadi dua kelompok: yang
menjelaskan alam semesta ini dari sudut pandang materialis, dan yang
melihat bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dari ketiadaan, yakni,
kebenaran penciptaan. Dalam pengantar buku ini, telah kita lihat bahwa
teori evolusi didirikan pada filsafat materialis. Pandangan materialis
menyatakan bahwa alam semesta terdiri atas materi, dan materi adalah
satu-satunya hal yang ada. Karena itu, materi ada selama-lamanya, dan
tidak ada kuasa lain yang mengaturnya. Kaum materialis percaya bahwa
faktor ketidaksengajaan (kebetulan) yang buta menyebabkan alam semesta
membentuk diri, dan makhluk hidup muncul secara bertahap, berevolusi
dari zat-zat tak-hidup. Dengan kata lain, semua makhluk hidup di dunia
ini muncul sebagai akibat berbagai pengaruh alam dan ketidaksengajaan.